Page 12 - MAJALAH BDK 2021 elektronik edisi 1
P. 12
SECTION Artikel
PERAN SEK
ALAM MENANAMKAN MODERASI
OLAH D
PERAN SEKOLAH DALAM MENANAMKAN MODERASI
BERA GAMA
BERAGAMA
Oleh : Muhammad Abduh
Oleh : Muhammad Abduh
Pendahuluan kedua adalah: wasit berarti pelerai (pemisah, pendamai)
Dewasa ini semakin penting semua komponen bangsa antara pihak-pihak yang berselisih; dan makna ketiga
berperan mengkampanyekan moderasi dalam beragama. adalah: wasit berarti pemimpin di pertandingan (seperti
wasit sepakbola, badminton, atau olah raga lainnya).
Kementerian agama, sebagai lembaga yang mengurusi Karenanya seorang wasit harus adil dalam mengambil
agama-agama yang ada di Indonesia, telah mengambil keputusan dan berimbangan dalam keberpihakannya
peran tersebut dengan menawarkan konsep moderasi alias tidak berat sebelah.
beragama dalam kehidupan berbangsa. Hal ini dilakukan
guna menjawab banyaknya rangkaian peristiwa terjadi Islam sejatinya adalah agama wasathiyah artinya
yang mengarah pada sikap intoleransi bahkan tindakan agama yang berimbang. Karenanya seorang Muslim
kekerasan atas nama agama yang pada akhirnya akan dituntut imbang dalam segala hal, misalnya imbang dalam
mencabik persatuan dan kesatuan bangsa. Baru-baru mencari kehidupan dunia dan akhirat, imbang dalam
ini, peristiwa bom bunuh diri di Makasar adalah contoh membangun hubungan dengan Penciptanya dan sesama
tindakan brutal yang mengatasnamakan agama. makhluk, bahkan imbang dalam memperlakukan terhadap
anggota tubuhnya sendiri.
Kampanye moderasi tentu tidak cukup jika hanya
dilakukan melalui sosialisasi, seminar, dan forum diskusi Dengan demikian, moderasi dalam beragama
saja melainkan harus menjadi sebuah gerakkan masif dapat dipahami sebagai sikap prilaku yang berimbang
yang terus-menerus dilakukan semua komponen bangsa tidak berlebihan dalam menjalankan ajaran agama.
melalui berbagai kegiatan utamanya melalui kegiatan Hal ini sebagaimana yang diungkapan oleh Prof.
pembelajaran di sekolah. Oman Fatrurahman, Ketua Pokja Moderasi Beragama
Kementerian Agama RI, bahwa moderasi beragama itu
Moderasi beragama adalah sebuah sikap yang lahir
dari pemahaman terhadap teks ajaran keagamaan. adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam
kehidupan bersama, dengan cara mengejawantahkan
Sebagai output dari pemahaman keagamaan, maka sikap esensi ajaran agama yang melindungi martabat
moderat sesungguhnya dapat dibentuk melalui proses kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum,
yang disebut dengan pendidikan. Disinilah pentingnya berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati
peran sekolah ikut ambil bagian dalam menanamkan konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa.
sikap moderat sejak dini.
Bagaimana proses penanaman moderasi beragama Kebalikan dari sikap moderat adalah sikap berlebihan,
yang perlu dilaksanakan di sekolah menjadi fokus tulisan yaitu Tatharruf. Yusuf Al-Qaradhawi (1996) menyebutkan
setidaknya ada lima tanda seseorang telah bersikap
singkat ini
berlebihan tatharruf dalam beragama yaitu fanatik pada
satu pendapat dan tidak mengakui pendapat yang lain,
Pembahasan sering mewajibkan sesuatu yang tidak pernah diwajibkan
oleh Allah Swt, bersikap keras dan kasar, sering berburuk
A.Moderasi Dalam Beragama sangka dan gampang menuduh, dan mudah mengkafirkan
Moderation atau moderasi secara bahasa memiliki arti orang lain.
sikap sederhana, sifat sedang, dan sikap tidak berlebihan. B.Fungsi Sekolah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata
moderasi didefinisikan sebagai pengurangan kekerasan, Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang
atau penghindaran keekstreman. Jika disandingkan berperan dalam mewujudkan dan melestarikan suatu
dengan kata beragama, menjadi moderasi beragama, peradaban. Secara rinci fungsi sekolah sebagaimana
maka istilah tersebut memiliki makna sikap mengurangi yang diungkapkan oleh Suwarno dalam Hasbullah (2009)
kekerasan, atau menghindari keesktreman dalam cara adalah :
pandang, sikap, dan praktik beragama. 1.Mengembangkan kecerdasan pikiran dan
Dalam bahasa Arab, padanan moderasi adalah memberikan pengetahuan,
wasath atau wasathyah, yang berarti tengah-tengah. 2.Sepesialisasi,
Kata ini mengandung makna i’tidal (adil) dan tawazun 3.Efisiensi,
(berimbang). Orang yang menerapkan prinsip wasathiyah
bisa disebut wasith. Kata wasith bahkan sudah diserap 4.Sosialiasi,
ke dalam bahasa Indonesia menjadi wasit dengan tiga 5.Konservasi dan transmisi kultural,
pengertian, yaitu: pertama wasit berarti penengah, atau
perantara (misalnya dalam perdagangan, bisnis); makna 6.dan transisi dari rumah ke masyarakat.
10 | Swarna Musi Volume X Ed. 1