Page 69 - PRODUK BUKU MAHASISWA
P. 69
Kerusuhan itu dipicu oleh Undang-Undang di India terkait kewarganegaraan
anti-muslim banyak dikritik dan dianggap sebagai diskriminasi terhadap umat
Islam.
Umat Hindu dan Muslim saling berkelahi (adu kekerasan) selama berjam-jam,
memukul dengan benda keras, melempar batu dan bom bensin primitif yang
menyebabkan kebakaran di beberapa titik.
Di Twitter, penulis sekaligus kolumnis asal Kuwait, Prof. Abdullah al-Shayji
mengunggah video perusakan simbol masjid yang terjadi pada kerusuhan India
kemarin Rabu (25/02/2020).
Di dalam keterangan yang diunggahnnya, Prof. Abdullah al-Shayji
mengungkapkan kemarahannya.
Dia kurang lebih menulis, "Pemerintah Modi yang rasis melakukan
perlindungan yang mendorong kawanan ekstremis Hindu untuk
mengintimidasi, menyerang, membunuh umat Islam dan bahkan membakar,
menodai dan menghancurkan masjid. Sementara itu, Trump dalam
kunjungannya hanya mengklaim bahwa itu semua urusan internal pemerintah
India."
Minoritas agama yang dianiaya dan berasal dari komunitas Hindu, Sikh, atau
Kristen berhak mendapatkan kewarganegaraan. Tetapi mereka yang beragama
Islam tidak bisa memiliki keuntungan yang sama.
Sementara itu, Partai Nasionalis Hindu dari Perdana Menteri Narendra Modi
Bharatiya Janata (BJP) mengatakan undang-undang kewarganegaraan baru
diperlukan untuk melindungi minoritas yang dianiaya dari Pakistan,
Bangladesh dan Afghanistan, dan menyangkal adanya bias terhadap Muslim
India.
Scientific Inquiry untuk Materi Analisis Wacana Kritis 64