Page 18 - Sinar Tani Edisi 4017
P. 18
18 Edisi 6 - 12 Desember 2023 | No. 4017 Tahun LIV T ANI Suk S e S
Dengan Smart Farming,
Fatkul Ilma Mengubah
Budidaya Melon
Fatkul Ilma dari Desa Bendo, Kecamatan
Kapas, Bojonegoro, menghadirkan sentuhan
inovatif pada pertanian melon. Ia tidak hanya
bertani melon seperti kebanyakan petani, tetapi
memperkenalkan era baru dengan menerapkan
konsep smart farming, menggabungkan keahlian
tradisional dan kemajuan teknologi.
olaborasi harmonis antara jelaskan, metode tanam tanpa tanah
alam dan teknologi menjadi menggunakan serabut kelapa dan dan smart farming? Ilma bercerita, tanaman hortikultura cepat balik
pilihan ideal bagi para penerapan smart farming men- dirinya lelah bertarung dengan Iklim modal nya ialah buah melon premium.
Kpetani milenial di Kabupaten jadi kunci utama kemudahan. dan hama jika bertani di sawah. Ilma mencontohkan, greenhouse
Bojonegoro. Fatkul Ilma, pendiri Sistem otomatis, serta kontrol jarak “Dengan greenhouse 90 persen seluas 500 meter persegi yang
Gubuk edukasi Djoyo Tani, telah jauh melalui irigasi tetes dan spray antigagal panen. Sebab, ruangan mampu menampung 2.000
berhasil menciptakan citra inovatif embun, memberikan efisiensi yang tertutup, iklim bisa diatur dan hama tanaman buah melon dan potensi
dengan menerapkan konsep smart signi fikan dalam proses pertanian di sulit untuk masuk,” sebutnya. panen setiap dua bulan. Dengan
farming dan mendirikan greenhouse greenhouse-nya. Dirinya mengakui, bercocok produktivitas sekitar 1-2 kilogram per
untuk menanam melon. Ilma sebenarnya bukanlah orang tanam secara greenhouse atau tanaman atau 3 ton per panen, dan
Di Dusun Pesantren, Desa Bendo, baru berkecimpung di Dunia per- rumah kaca belum terlalu populer di harga jual melon premium sekitar
Kecamatan Kapas, Ilma memiliki tanian, dirinya sudah berkenan sejak Bojonegoro. “Memang modal awalnya Rp 15.000 per kilogram, maka omzet
satu-satunya greenhouse yang me- kecil. “Orang tua saya petani, keluarga cukup tinggi. Setidaknya butuh yang dihasilkan mencapai sekitar Rp
nawarkan dua jenis melon: Sweetnet besar saya juga petani,” imbuhnya. modal Rp 150 juta hingga Rp 200 juta 45 juta per panen.
dari Thailand dan Glamour Sakata Namun, dirinya berkeinginan untuk greenhouse berukuran 500 Kini, Ilma sudah berhasil menem-
dari Jepang. menjadi petani yang out of the box. meter persegi. Karena itu, kemauan bus pasar ekspor untuk melon hasil
Keunikan greenhouse ini tidak “Petani milenial itu keren, harus bergeser ke greenhouse tetap harus kebun smart farmingnya. “Kami
hanya terletak pada produknya, punya terobosan baru, sehingga para dibarengi dengan modal,” tutur Ilma. memasarkan sendiri, dan alham-
tetapi juga pada semangat gotong- petani muda milenial tidak kalah Meski modalnya tinggi, tapi me- dulillahnya kami bisa ekspor melon
royong yang berhasil Ilma bangun bersaing,” terangnya. nurut Ilma balik modalnya cukup ke luar negeri,” tambahnya.
dengan warga sekitar. Ilma men- Lantas kenapa dipilih greenhouse cepat, yakni satu tahun. Salah satu Nattasya/Gsh
E-paper Sinartani sudah berjalan selama 2 tahun dan
e-paper Sinartani sudah berjalan selama 2 tahun dan
memberikan informasi yang lebih banyak dibandingkan
memberikan informasi yang lebih banyak dibandingkan
dengan Sinartani versi cetak. E-paper Sinartani terbit tiap
dengan Sinartani versi cetak. e-paper Sinartani terbit tiap
minggu, 48 kali setahun, terdiri dari 20-24 halaman sekali
minggu, 48 kali setahun, terdiri dari 20-24 halaman sekali
terbit. Informasinya mencakup issue-issue yang lebih
terbit. Informasinya mencakup issue-issue yang lebih
melebar, selain pertanian juga mencakup informasi umum
melebar, selain pertanian juga mencakup informasi
dan humaniora.
umum dan humaniora.
Sampai saat ini e-Paper Sinartani masih didistribusi kan
Sampai saat ini e-Paper Sinartani masih didistribusi-
secara gratis ke semua penyuluh. Kini, waktunya E-Paper
kan secara gratis ke semua penyuluh. Kini, waktunya
yang sudah dikenal oleh penyuluh dan petani itu mulai
e-Paper yang sudah dikenal oleh penyuluh dan petani itu
dijual secara komersil dengan harga yang teramat murah,
mulai dijual secara komersil dengan harga yang teramat
yaitu Rp 1.500/edisi atau Rp 72.000/tahun.
murah, yaitu Rp 1.500/edisi atau Rp 72.000/tahun.
Mudah-mudahan upaya ini merupakan sinergi yang
Mudah-mudahan upaya ini merupakan sinergi yang
baik antara pembaca dengan penerbit Sinartani yang tidak
baik antara pembaca dengan penerbit Sinartani yang
henti-hentinya berupaya meningkatkan kualitas Sinartani
tidak henti-hentinya berupaya meningkatkan kualitas
agar lebih bermanfaat dan sekaligus memberi bahan
Sinartani agar lebih bermanfaat dan sekaligus memberi
bacaan yang baik bagi pembacanya.
bahan bacaan yang baik bagi pembacanya.
Para pembaca yang ingin berlangganan dipersilahkan
Para pembaca yang ingin berlangganan dipersilahkan
mengirimkan nama dan nomor HP-nya, melalui WhatsApp
mengirimkan nama dan nomor HP-nya, melalui WhatsApp
ke Sdr Wawan (081216304232) serta mentransfer biaya
ke Sdr Wawan (081216304232) serta mentransfer biaya
tahunan sebesar Rp 72.000 ke Rekening Sinartani: Bank
tahunan sebesar Rp 72.000 ke Rekening Sinartani: Bank
Mandiri Cab. Ragunan No. 127.0096.016.413
Mandiri Cab. Ragunan No. 127.0096.016.413