Page 81 - MODUL IPA KELAS G,H,I, J
P. 81
d. Nimfa
Nimfa adalah hewan muda yang mirip dengan hewan dewasa, tetapi ukurannya jauh
lebih kecil dan beberapa bagian organnya belum berkembang. Biasanya nimfa
dalam keadaan molting, mereka dihadapkan pada peristiwa yang disebut molting
atau disebut juga dengan pergantian kulit.
e. Molting
Tahap molting adalah proses pergantian kulit atau cangkang hewan tertentu. Usai
menghadapi tahap molting, primata ingin menjelma menjadi makhluk dewasa
dengan struktur tubuh sempurna. Fase ini tidak cuma dirasakan oleh nimpha, tetapi
pula fauna yang sudah berusia pula hendak hadapi fase ini kesekian kali.
f. Imago
Imago merupakan makhluk hidup yang sudah berkembang dewasa. Fase ini pula
ialah fase akhir dari metamorfosis. Pada fase ini sebuah imago jantan ataupun betina
melaksanakan perkawainan untuk menciptakan suatu telur serta kembali pada masa
metamorphosis dini.
12.3 . Jenis-Jenis Metamorfosis
A. Metamorfosis Sempurna( Holometabola)
Metamorphosis sempurna merupakan Holometabolisme. Pada holometabolisme,
larva ini sangat berbeda dengan dewasanya. Serangga menjalani Holometabolisme
hanya pada tahap larva, dan kemudian memasuki periode tidak aktif yang disebut
(pupa), yang menyimpulkan bahwa mereka telah dewasa. Oleh karena itu,
metamorfosis sempurna mengacu pada metamorfosis yang dimulai dengan telur –
pupa – imago.
1. Fase Telur
Hewan betina akan bertelur di tempat yang sesuai untuk kebutuhan tumbuh
kembang calon anaknya. Misalnya, sejenis kupu-kupu bertelur di permukaan
daun karena larva atau hewan muda merupakan pemakan tumbuhan. Selama
tahap telur ini, embrio hasil pembuahan sel telur yang telah dibuahi terus
menghadapi pemisahan dan membentuk organ hingga jangka waktu tertentu,
tergantung dari jenis spesiesnya. Nyamuk betina juga bertelur di air yang tenang.
Ini karena larva nyamuk menghabiskan seluruh hidupnya di dalam air. Setelah
waktu yang ditentukan, telur tersebut akan menetas menjadi larva atau anak
hewan.
2. Fase Larva.
Pada tahap ini, larva atau hewan muda juga sangat aktif dalam makan. Induk
betina bertelur di tempat yang cocok untuk makanan mereka. Ulat, larva kupu-
kupu, dapat memakan daun karena tempat tersebut adalah tempat mereka berada
atau bertengger. Larva hewan yang telah mempunyai eksoskleton( rangka luar),
semacam pada serangga hendak hadapi pergantian kulit ataupun eksdisis
ataupun molting.
3. Fase Pupa.
Pupa ataupun kepompom merupakan fase transisi. Badan kepompong
dilindungi oleh kerangka atau kokon yang keras. Pada fase ini, sebagian besar
serangga terletak di dalam keadaan inaktif( makan). Di balik kokon, badan pupa
sangat lebih aktif melaksanakan metabolisme pembuatan organ-organ serta
wujud hewan dewasanya. Kebutuhan akan tenaga yang diperoleh dari simpanan
cadangan makanan di dalam badan larva.( pada fase larva sangat lebih aktif
78