Page 13 - E-Modul Fikih
P. 13
8
BERSUCI DARI NAJIS
A. Najis dan tata cara mensucikannya
1. Pengertian najis dan hadats
ﱠ
(
Menurut bahasa Najis berasal dari bahasa Arab, yaitu an-najsu atau an-najisu ﺲﺠﻟﺍ )
yang berarti kotor atau menjijikkan, tidak bersih atau tidak suci baik yang bersifat
hissiyah maupun ma’nawiyah. Nnajis yang bersifat hissiyah adalah najis yang terlihat
oleh mata dan dirasa oleh panca indra seperti jilatan anjing, kotoran manusia atau
hewan,kencing, darah haid dan nifas.
Najis yang bersifat maknawiyah adalah najis yang menodai akidah sehingga tidak dapat
dilihat oleh manusia seperti Syirik dan kufur. Menurut istilah, najis bisa diartikan suatu
benda yang mengotori pakaian atau badan kita yang menghalangi sahnya ibadah kita
kepada Allah. Najis adalah kotoran yang wajib oleh seorang yang terkena olehnya.
Menurut Ilmu fiqih merupakan benda yang haram disentuh secara mutlak (kecuali dalam
keadaan darurat) dan harus dibersihkan apabila terkena benda najis. Najis harus
dibersihkan karena menghalangi sahnya ibadah.
2. Dasar-dasar hukum perintah bersuci
Ayo kita cermati dengan seksama, dan temukan persamaan dan berbedaan kandungan
ayat-ayat al-Qur’an dan Hadis dibawah ini:
a) Allah Swt. berfirman:
Artinya:
”Dan bersihkanlah pakaianmu” QS. Al-Mudatstsir (74): 4.
1
3