Page 25 - E-Modul Fikih
P. 25
20
7. Bu Sa’diyah mempunyai bayi laki-laki yang berumur 1,5 tahun. Bayi tersebut bernama Raffa.
Pada saat bayi tersebut berumur 6 bulan, bayi tersebut sudah mulai memakan makanan pendamping
ASI seperti pisang dan bubur bayi. Ketika bayi tersebut tidur di lantai ternyata bayi tersebut buang
air kecil. Cara mensucikan lantai dari najis tersebut adalah ….
A. memercikkan atau mengusapkan air yang suci pada permukaan lantai yang terkena air kencing
dan yakin sudah hilang zat, rasa, warna dan baunya
B. mengalirkan air pada lantai yang terkena air kencing dan yakin sudah hilang zat, rasa, warna dan
baunya
C. menghilangkan najis ainiyahnya (air kencing) dengan cara membersihkan sampai bersih dan
kering setelah itu mengalirkan air pada lantai yang terkena najis sampai diyakini sudah hilang zat,
rasa, warna dan baunya
D. membasuh lantai yang terkena air kencing dengan air sebanyak tujuh kali, salah satu di antaranya
menggunakan air yang dicampur dengan tanah dan diyakini sudah hilang zat, rasa, warna dan baunya
8. Seekor anjing liar masuk ke halaman rumah Pak Parman. Anjing itu mengais-ngais sampah untuk
mencari makanan, namun tanpa sengaja air liurnya menetes mengenai sandal jepit Pak Parman yang
terletak di sebelah tempat sampah. Cara menyucikan najis sesuai ilustrasi tersebut adalah ….
A. membasuh najis tersebut dengan air sampai hilang warna, rasa dan baunya.
B. menghilangkan najis tersebut lalu memercikkan air pada benda yang terkena najis.
C. menghilangkan najis tersebut lalu membasuhnya dengan air sampai hilang warna, rasa dan
baunya.
D. membasuh najis tersebut dengan air sebanyak 7 kali, salah satunya di campur dengan
tanah yang suci.
9. Perbedaan dalam mensucikan najis mughaladhah ’ainiyah dan hukmiyah adalah…
A. Tidak wajib menggunakan debu.
B. Jumlah basuhan air berbeda
C. Warna, rasa, dan bau najis dihilangkan lebih dulu
2
5