Page 25 - Modul Digital Mitigasi Bencana Alam di Indonesia
P. 25

2. Kekeringan

                                          Kekeringan  merupakan  kondisi  minimnya  ketersediaan  air  bagi

                    manusia,  baik  air  hujan,  air  permukaan,  maupun  air  tanah.  Kondisi  ini



                    disebabkan  oleh  penurunan  curah  hujan  dalam  periode  yang  lama,
                    kurangnya daerah resapan air, dan kurangnya kemampuan tanah untuk

                    menyimpan          air    tanah.      Berdasarkan         kondisinya,        kekeringan

                    diklasifikasikan  dalam  empat  jenis,  yaitu  kekeringan  meteorologi,


                    kekeringan  hidrologi,  kekeringan  pertanian,  dan  kekeringan  sosial-

                    ekonomi.



                 3. Tanah Longsor


                          Tanah  longsor  adalah  gerakan  tanah  atau  massa  batuan  yang

                    menuruni  lereng  akibat  pengaruh  gravitasi  bumi.  Tanah  longsor


                    dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor  seperti  kondisi  geologi,  jenis  tanah,

                    curah hujan, kemiringan lereng dan kondisi pemanfaatan lahan di suatu

                    wilayah.  Berdasarkan  proses  dan  material  longsorannya,  terdapat

                    beberapa jenis tanah longsor di antaranya : rayapan, luncuran, jatuhan,

                    dan aliran,


                          Rayapan  terjadi  ketika  massa  tanah  bergerak  dengan  kecepatan

                    lambat (1 meter / tahun) pada lereng landai dengan kemiringan 10-20°.

                    Luncuran  adalah  tanah  longsor  yang  terjadi  pada  lereng  dengan

                    kemiringan 20-40° dan kecepatan gerakannya mencapai 25 m / menit.


                    Jatuhan terjadi ketika sejumlah material tanah dan batuan bergerak jatuh

                    ke bawah, umumnya terjadi pada tebing yang curam dan jalan pematang

                    yang  terjal.  Aliran  merupakan  gerakan  massa  tanah  yang  bercampur

                    dengan batuan dan air yang bergerak menuruni lereng.
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30