Page 5 - PBB & BPHTB (Flipbuilder)
P. 5

B. Objek Pajak

                       Yang menjadi Objek pajak PBB adalah "Bumi dan/atau Bangunan". Pengertian Bumi adalah

                   permukaan bumi yang meliputi tanah dan perairan pedalaman serta laut wilayah Indonesia, dan tubuh bumi
                   yang ada dibawahnya.. Misalnya pekarangan, sawah, ladang, kebun, rawa-rawa,tambak, dll. Sedangkan

                   pengertian Bangunan adalah kontruksi teknik yang di tanam atau di lekatkan secara tetap pada tanah
                   dan/atau perairan.  Contohnya  yaitu  rumah  tempat  tinggal,  bangunan  tempat  usaha,  gedung

                   bertingkat, pusat perbelanjaan, jalan tol, kolam renang, pagar mewah, tempat olah raga, anjungan

                   minyak lepas pantai, dan fasilitas lain yang memberikan manfaat.

                   Objek pajak terbagi menjadi 2 jenis, yakni :


                   1.  Objek Pajak Umum, yaitu objek pajak yang memiliki kriteria konstruksi bangunan
                       umum  dengan  luas  tanah  berdasarkan  kriteria  tertentu.  Objek  pajak umum dibedakan

                       menjadi :
                       a)  Objek pajak standar yang memiliki kriteria sbb :

                            Luas tanah ≤ 10.000 m²

                            Jumlah lantai bangunan ≤ 4 lantai

                            Luas bangunan ≤ 1000 m²
                       b)  Objek pajak non standar, dengan kriteria sbb :

                            Luas tanah ≥ 10.000 m²

                            Jumlah lantai bangunan ≥ 4 lantai
                            Luas bangunan ≥ 1000 m²

                   2.  Objek Pajak Khusus, yaitu objek pajak yang memiliki kriteria konstruksi bangunan
                       khusus.  Kriteria  bangunan  khusus  ditinjau  dari  segi  bentuk,  material pembentuk  dan

                       keberadaannya yang memiliki arti khusus. Contoh objek pajak khusus adalah pelabuhan,

                       Bandar udara, jalan tol, tempat wisata, dan lain- lain.

                   Termasuk Objek pajak yang dikecualikan dari pengenaan PBB adalah:

                   1.  Digunakan  semata-mata  untuk  melayani  kepentingan  umum  dibidang  ibadah,  sosial,

                       pendidikan  dan  kebudayaan  nasional  yang  tidak  dimaksudkan  memperoleh
                       keuntungan. Misalnya tempat ibadah (mesjid, gereja, dll), social, kesehatan, pendidikan,

                       panti asuhan, candi, dan lain-lain.
                   2.  Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala atau yang sejenisnya.

                   3.  Merupakan hutan lindung, suaka alam, hutan wisata, taman nasional, dll.

                   4.  Digunakan oleh Perwakilan Diplomatik, Konsulat, berdasarkan azas timbal balik.
                   5.  Digunakan  oleh  Organisasi  Internasional  misalnya  Perserikatan  Bangsa-  Bangsa

                       (PBB), dll yang ditentukan oleh Menteri Keuangan.

                   C. Subjek Pajak

                       Subyek Pajak PBB adalah Orang Pribadi atau Badan yang secara nyata mempunyai hak

                                                                                                            2
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10