Page 2 - MODUL PKK PRODUKSI MASSAL
P. 2

Paparan Materi



                                               Produksi Massal



                     Produksi  massal  juga  dikenal  sebagai  aliran  produksi  atau  produksi
               terus-menerus, yaitu sistem produksi dalam jumlah besar daripada produk
               yang standar, terutama pada lini perakitan. Bersama-sama dengan pekerjaan
               produksi  dan  produksi  batch,  itu  adalah  salah  satu  dari  tiga  metode
               produksi.  Produksi  massal  adalah  bidang  yang  beragam,  tetapi  umumnya
               dapat  dibandingkan  dengan  produksi  kerajinana  atau  distribusikan
               manufaktur. Beberapa teknik produksi masal, seperti standar ukuran dan
               lini  produksi,  mendahului  masa  revolusi  industri  berabad-abad  lamanya.
               Namun, pengenalan mesin alat-alat dan teknik-teknik untuk menghasilkan
               bagian  yang  dikembangkan  di  pertengahan  abad  ke-19  modern  produksi
               massal ini baru bisa terlaksana dengan benar.
               A.    Produksi Massal

                     Produksi massal merupakan produksi sebuah produk yang sangat besar
               dengan       menggunakan          metode      produksi       padat      modal      secara
               berkesinambungan.

               1.    Sejarah Produksi Massal

                     Fordism  adalah  filosofi  produksi  yang  diciptakan  oleh  Henry  Ford.
               Fordism merupakan suatu sistem produksi di mana dalam sistem tersebut
               yang diinginkan adalah produktivitas tinggi dengan output barang yang terus
               disesuaikan dengan standar. Produksi massal yang pertama kali dilakukan
               pada era fordism tersebut bertujuan untuk memenuhi konsumsi massal saat
               itu,  dalam  hal  ini  konsumsi  terhadap  mobil  produksi  Ford.  Dengan
               mengaplikasikan fordism, Ford menawarkan upah lima dolar per hari untuk
               pekerjanya. Meski upah tersebut terhitung tinggi, namun pihak Ford lebih
               mementingkan  produktivitas  perusahaan  dengan  memberlakukan  sistem
               operasi perusahaan selama dua puluh empat jam dengan membagi jam kerja
               dalam tiga shift, sehingga masing-masing pegawai memiliki delapan jam kerja
               per  harinya.  Dengan  pemberlakuan  fordism  tersebut,  Ford  berhasil
               menurunkan biaya produksi dan membuat harga mobil buatan Ford menjadi
               lebih murah sehingga lebih banyak pula konsumsi yang dilakukan terhadap
               produk  Ford  tersebut.  Berbicara  tentang  sejarah  lahirnya  masa  Fordism,
               tidak  lepas  dari  jatuh  bangunnya  keadaan  perekonomian  Amerika  yang
               terjadi selama rentan waktu Perang Dunia 1 sampai tahun 1970. Pada masa
               Perang Dunia I (1914-1918) perekonomian tidak mendapat perhatian yang
               layak,  terutama  di  Eropa.  Setelah  Perang  Dunia  I  situasi  ekonomi  Eropa
               mengalami  keterpurukan,  berbanding  terbalik  dengan  kejayaan  Amerika.
               Amerika melakukan produksi massal untuk diekspor dan investasi di Eropa
               dan negara berkembang lainnya. Pada tahun 1929 terjadi Great Depression
   1   2   3   4   5   6   7