Page 18 - MATERI BK GABUNGAN 2
P. 18

b.  Perilaku Attending

                        Upaya  konselor  menghampiri  klien  yang  diwujudkan  dalam  bentuk  perilaku  seperti
                        kontak mata, bahasa tubuh, dan bahasa lisan. Tujuan dari teknik ini adalah memudahkan

                        konselor  untuk  membuat  klien  terlibat  pembicaraan  dan  terbuka.  Teknik  ini  juga
                        merupakan perilaku menghampiri konseli yang mencakup kontak mata dan bahasa lisan

                        (Haolah  et  al,  2018).  Teknik  ini  mengambarkan  bagaimana  konselor  menerima  klien
                        dalam proses konseling agar klien merasa diterima dalam proses konseling.

                    c.  Teknik Structuring

                        Proses  penetapan batasan oleh konselor tetang hakikat, batas-batas dan tujuan proses
                        konseling  pada  umumnya  dan  hubungan  tertentu  pada  khususnya.  Teknik  ini

                        memberikan  kerangka  kerja  kepada  klien  dimana  secara  umum  peranan  koselor

                        diketahui  oleh  klien  dan  ada  yang  bersifat  formal  berupa  pernyataan  konselor  untuk
                        menjelaskan dan membatasi konselor.

                    d.  Empati
                        Kemampuan  konselor  untuk  merasakan  apa  yang  dirasakan  oleh  klien,  merasa  dan

                        berfikir  bersama  klien  dan  bukan  untuk  atau  tentang  klien.  Empati  dibangun
                        berdasarkan  kesadaran  diri.  Menurut  Daniel  Goleman  kemampuan  berempati  adalah

                        kemampuan  untuk  mengetahui  bagaimana  perasaan  orang  lain  ikut  berperan  dalam

                        pergulata dalam arena kehidupan.
                    e.  Refleksi Perasaan

                        Suatu usaha konselor untuk menyatakan dalam bentuk kata-kata yang segar dan sikap
                        yang  diperlukan  terhadap  klien.selain  itu  refleksi  perasaan  juga  merupakan  teknik

                        penengah yang bermanfaat untuk digunakan setelah hubungan permulaan dilakukan dan
                        sebelum pemberi informasi serta tahap interpretasi dimulai.






















                                                                                                           17
   13   14   15   16   17   18   19   20