Page 5 - full
P. 5
STATISTIKA INFERENSIAL
( PARAMETRIK DAN NON-PARAMETRIK )
Statistika inferensial adalah salah satu jenis statistika yang digunakan untuk mempelajari
cara pengumpulan, perhitungan, analisis data, penarikan kesimpulan yang valid berdasarkan hasil
analisis pembuatan keputusan yang rasional (Adhiwibowo dan Aisyah, 2023 : 87). Tujuan utama
statistika inferensial yaitu untuk menunjukkan hasil estimasi yang berdasarkan pada analisis data
yang diubah menjadi sebuah pengetahuan (Gunawan, 2016 : 9). Pada statistika inferensial
cenderung memiliki jumlah populasi yang sangat besar, sehingga peneliti perlu mengambil sampel
yang dapat mewakili karakteristik populasi.
Statistika inferensial dibagi menjadi 2, yaitu parametrik dan non-parametrik. Statistika
parametrik mengharuskan adanya uji asumsi yang terpenuhi yaitu uji normalitas dan homogenitas.
Setelah dipenuhi asumsi normalitas dan homogenitas barulah dapat dilanjutkan pada pengujian
hipotesis yang dimiliki. Beberapa uji analisis yang dapat digunakan pada statistika parametrik
antara lain :
1. Uji t satu sampel
2. Uji t – 2 sampel berpasangan
3. Uji t – 2 sampel bebas
4. Uji Anova satu arah
5. Uji Anova dua arah
6. Uji Korelasi
7. Uji Regresi Sederhana
8. Uji Regresi Berganda
Sedangkan untuk statistika non-parametrik tidak perlu adanya uji normalitas ataupun uji
homogenitas yang harus terpenuhi. Analisis statistika non parametrik merupakan analisis statistik
yang tidak berpatokan pada parameter tertentu. Hal ini yang membuat statistika non parametrik
sering disebut dengan prosedur yang bebas distribusi. Analisis statistika non parametrik dapat
digunakan apabila tidak diketahui dengan pasti distribusi data yang diamati yakni tanpa adanya
pengujian distribusinya.
Beberapa uji analisis yang dapat digunakan pada statistika non-parametrik antara lain :
5