Page 29 - E- Modul SPSS
P. 29
Berdasarkan tabel di atas sudah diketahui bahwa rata-rata nilai sebelum dan setelah
pelatihan analisis data memiliki perbedaan. Dimana nilai posttest mengalami kenaikan dari
nilai pretest pelatihan analisis data. Namun, untuk membuktikan apakah perbedaan tersebut
signifikan atau tidak maka perlu diperhatikan hasil uji paired sample t test berikut.
Tabel 5. 3 Tabel Paired Samples Correlations
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Pretest & Posttest 20 .964 .000
Tabel Paired Samples Correlations menampilkan nilai korelasi yang menunjukkan
hubungan antara hasil Pretest dan hasil Posttest. Dari tabel diperoleh koefisien korelasi sebesar
0.964 dengan nilai sig 0,000 < 0.05. Karena nilai sig < 0,05 maka terdapat korelasi antara hasil
Pretest dengan hasil Posttest. Lebih lanjut perhatikan tabel di bawah ini.
Tabel 5. 4 Tabel Paired Samples Test
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence Interval
Std. Std. Error of the Difference Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)
Pair Pretest -
1 Posttest - 11.45931 2.56238 -15.86312 -5.13688 - 19 .001
10.50000 4.098
Tabel Paired Samples Test merupakan tabel utama dari output yang menunjukkan hasil
uji t yang dilakukan. Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikansi (2-tailed) pada tabel. Nilai
signifikansi (2-tailed) yang diperoleh adalah 0,001 < 0,05. Karena, nilai sig yang diperoleh <
0,05, maka diketahui bahwa hasil Pretest dan Posttest mengalami perubahan yang signifikan
(berarti). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada
kemampuan analisis data mahasiswa setelah dilakukan pelatihan analisis data.
Selanjutnya apabila uji normalitas tidak terpenuhi, maka tidak dapat dilakukan uji
hipotesis menggunakan uji t sampel berpasangan. Sehingga alternatif lainnya harus digunakan
21