Page 34 - E-Modul Panduan Praktis Analisis Data dengan SPSS
P. 34
4. Abaikan pilihan yang lain, lalu klik OK. Kemudian akan muncul output SPSS.
Interpretasi output uji t sampel berpasangan :
Tabel 6. 2 Tabel Paired Samples Statistics
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pretest 149.5000 20 41.22786 9.21883
Posttest 160.0000 20 43.16431 9.65183
Tabel Paired Samples Statistics menunjukkan nilai deskriptif masing-masing variabel
pada sampel berpasangan. Pretest pelatihan analisis data memiliki nilai rata-rata (mean) 149,5
dari 20 data. Sebaran data (Std. Deviation) yang diperoleh adalah 41.22786 dengan standar
error sebesar 9.21883. Sedangkan Posttest pelatihan analisis data memiliki nilai rata-rata
(mean) 160 dari 20 data. Sebaran data (Std.Deviation) yang diperoleh 43.16431 dengan standar
error sebesar 9.65183.
Berdasarkan tabel di atas sudah diketahui bahwa rata-rata nilai sebelum dan setelah
pelatihan analisis data memiliki perbedaan. Dimana nilai posttest mengalami kenaikan dari
nilai pretest pelatihan analisis data. Namun, untuk membuktikan apakah perbedaan tersebut
signifikan atau tidak maka perlu diperhatikan hasil uji paired sample t test berikut.
Tabel 6. 3 Tabel Paired Samples Correlations
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Pretest & Posttest 20 .964 .000
Tabel Paired Samples Correlations menampilkan nilai korelasi yang menunjukkan
hubungan antara hasil Pretest dan hasil Posttest. Dari tabel diperoleh koefisien korelasi sebesar
0.964 dengan nilai sig 0,000 < 0.05. Karena nilai sig < 0,05 maka terdapat korelasi antara hasil
Pretest dengan hasil Posttest. Lebih lanjut perhatikan tabel di bawah ini.
25