Page 25 - E-Modul Bimbingan Kelompok Bermuatan Kedamaian "Yuk Cegah Agresi Verbal"
P. 25
II. AGRESI VERBAL
A Pendahuluan
Agresi verbal salah satu bentuk perilaku yang melibatkan penggunaan kata-kata
atau ungkapan yang menyakiti, merendahkan, atau mengancam orang lain. Ini
bisa berupa ejekan, hinaan, sindiran tajam, hingga komentar yang bersifat
menghina atau meremehkan. Di lingkungan sekolah, agresi verbal seringkali
muncul dalam interaksi antar siswa dan dapat berdampak negatif terhadap
hubungan sosial, suasana belajar, serta kesehatan mental korban. Upaya dan
peran konselor dalam mengatasi agresi verbal sangat penting untuk menciptakan
lingkungan yang harmonis dan penuh kedamaian, di mana setiap siswa merasa
aman dan dihargai.
B Tujuan
1 Tujuan umum
Konselor mampu memahami dan menguasai materi terkait agresi verbal secara
tepat.
2 Tujuan khusus
Konselor mampu mengidentifikasi terkait tindakan agresi verbal yang
menandakan adanya pemahaman konselor.
C Materi
1 Pengetian Agresi Verbal
Infante & Rancer (1996) menjelaskan bahwa agresi verbal salah satu tindakan
berupa penyampaian pesan yang sifatnya menyerang konsep diri orang lain,
sehingga korban akan merasa terhina. Dari perilaku tersebut yang dapat
ditunjukan dalam bentuk tindakan lain berupa perkataan, yang sifatnya
menyerang individu lain perihal kondisi fisik dapat melukai konsep diri dan
menimbulkan dampak psikologis (Salazar, 2016). Menurut Deliligka et al.,
(2017) perilaku agresif verbal muncul disebabkan adanya amarah yang timbul
dalam diri individu. Agresi verbal dapat dikatakan dalam kategori perilaku yang
berlebihan (Martin & Pear, 2019).
23