Page 13 - PENUNTUN PRAKTIKUM_Final
P. 13
5) .Aturlah jarak sinar laser He – Ne ke lensa sferis L1 dengan panjang fokus f =
+5 mm pada jarak kira-kira. 1 cm dari laser (laser harus menerangi diafragma
secara merata.).
6) Tempatkan lensa konvergen L2 dengan panjang fokus f = +50 mm pada jarak
kira-kira. 55 mm di belakang lensa sferis L1 dan geser di sepanjang bangku
optik menuju lensa sferis L1 hingga bayangan sinar laser di layar tajam.
7) lensa konvergen L2 pada dudukan optik sedikit lebih jauh kearah lensa sferis
L1 hingga diameter sinar laser pada layer melebar hingga kira-kira. 6 mm (sinar
laser sekarang harus memiliki penampang lingkaran konstan di sepanjang
sumbu optik).
8) Kemudian Untuk memeriksa apakah diameter sinar konstan antara lensa dan
layar, pegang selembar kertas di jalur sinar dan amati penampang sinar di
sepanjang sumbu optik.
9) Letakkan dudukan untuk objek difraksi H dengan diafragma di bangku optik
pada jarak kirakira. 50 cm dari laser.
10) Selanjutnya, masukkan diafragma dengan 4 celah (469 85) tepat pada jalur yang
dilalui sinar laser, dan mengamati pola difraksi celah ganda dengan jarak antar
celah d= 1,00 mm; 0,75 mm; 0,50 mm; dan 0,25 mm satu demi satu.
11) Letak kan papan layer S dari objek difraksi H sejauh 150 cm.
12) Setelah itu, melakukan pengukuran pada setiap jarak d untuk mengetahui
pengaruh jarak antar celah terhadap pola interferensi.
13) Menggambar pembentukan pola difraksi pada layar dengan menandai pola
yang terbentuk. Kemudian mencatat jarak pisah pusat terang ke terang
berikutnya ( orde 1, 2 dan seterusnya ).
Kegiatan 2
❖ Ketergantungan difraksi celah ganda, pada celah lebar b
13