Page 29 - HANDOUT IPA KELAS 9
P. 29

Hal ini tidak sepenuhnya mengerti mengapa kemampuan untuk bereproduksi secara

               seksual  begitu  umum  di  antara  mereka.  Hipotesis  saat  ini  menunjukkan  bahwa  reproduksi
               aseksual mungkin memiliki manfaat jangka pendek ketika pertumbuhan penduduk yang cepat

               adalah  penting  atau  dalam  lingkungan  yang  stabil,  sedangkan  reproduksi  seksual
               menawarkan keuntungan bersih dengan generasi yang lebih cepat memungkinkan keragaman

               genetik,  memungkinkan  adaptasi  terhadap  perubahan  lingkungan.  Kendala  perkembangan
               mungkin  mendasari  mengapa  beberapa  hewan  telah  melakukan  reproduksi  seksual

               sepenuhnya dalam siklus kehidupan biologi mereka.

               Contoh Reproduksi aseksual contohnya adalah sebagai berikut:

                   1.  Pembelahan sel
                   2.  Tunas

                   3.  Reproduksi vegetatif

                   4.  Fragmentasi

                   5.  Porogenesis
                   6.  Partenogenesis

                   7.  Apomiksis

                           Planaria termasuk dalam Filum Platyhelminthes yang memiliki bentuk tubuh pipih
               dan simetri bilateral. Planaria berhabitat di daerah bertemperatur 18–24 °C dengan ketinggian

               antara 500–1500  m dpl. Tubuh planaria tersusun dari bagian cranial, trunchus dan caudal.
               Bagian cranial terdapat kepala dengan sepasang eye spot yang berfungsi sebagai fotoreseptor

               (Dasheiff & Dasheiff, 2002) dan sepasang auricle yang terletak dibagian lateral tubuh pada
               bagian cranial.

                       Planaria merupakan hewan triploblastik aselomata dengan tubuh planaria tersusun solid

               tanpa  adanya  coelom.  Semua  ruangan  yang  terletak  di  antara  organ  viseral  tersusun  oleh
               mesenkim, yang lebih dikenal dengan sebutan parenkim (Kenk, 1972; Hyman, 1951 dalam

               Reddien & Alvarado, 2004). Planaria banyak digunakan sebagai indikator kualitas perairan
               terutama  perairan  tawar.  Perairan  yang  terdapat  planaria  hampir  dapat  dipastikan  belum

               tercemar. Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian Zhang et al., (2010) yang menunjukkan

               bahwa  Dugesia  japonica  dapat  berperan  sebagai  spesies  bioindikator  untuk  deteksi  dan
               evaluasi efek logam kadmium pada perairan tawar.


                                                                         28
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33