Page 92 - e-book teachers
P. 92
Satu tahun sudah Aku melewati pandemi ini bersama murid-muridku. Hal yang
mungkin tidak pernah terbayangkan sebelumnya akan mengalami hal seperti. Semua ini
karena pandemi, kita semua dipaksa untuk meningkatkan kewaspadaan terhapat sesuatu
kasat mata, dia adalah Corona Virus. Pendidikan dan profesi yang Aku lalui dengan
peserta didikku mendadak berubah. Tidak ada jabat tangan yang hangat setiap pagi, tidak
ada canda gurau sambil berlarian di lapangan sekolah, bahkan tidak ada tatap muka
langsung melihat fisik anak-anak didik.
Hari demi hari berlalu begitu cepat, secepat peningkatan virus yang menggerogoti
kehidupan negaraku. Tapi kami tidak akan menyerah pada keadaan ini. Kami berjuang
bersama untuk tetap dapat melakukan banyak aktivitas yang dapat meningkatkan daya
guna hidup kami seperti masa sebelum pandemi ini.
Miris rasanya, itu yang mungkin Aku dan teman-teman seprofesiku rasakan.
Membuka perangkat lunak kami setiap pagi dan menutupnya kembali saat mulai senja.
Menyapa dan menilai pekerjaan anak-anak tanpa kertas dan tanpa bertemu langsung.
Terbersit dalam hati dan bertanya dengan dalam, “anak-anak apakah kalian merindukan
kami di sekolah seperti yang kami rasakan kepada kalian?”.
Penilaian pertama telah murid-murid terima. Ini mungkin hal yang mengagetkan
bagi mereka, tapi dengan rasa senang mereka menatap dokumen-dokumen virtual
tersebut. Waktu terus berlalu, penilaian kedua, penilaian ketiga tak kunjung memberikan
mereka angin segar untuk dapat kembali ke sekolah bersama kami. Sampai kapan kami
menunggu? pasti ini menjadi pertanyaan yang kita semua tanyakan.
Kelas kosong, Aku menatap loker yang berjajar rapih tanpa coretan kreasi anak-
anak seperti biasanya. Tidak ada riuh canda anak-anak yang berlarian diantara lorong.
Aku kembali ke laptop dan melepaskan lamunanku untuk kembali menyapa anak-anak
yang memanggil Aku sedari tadi melalui zoom meeting.
Tidak ada yang berubah dalam keseharianku. Setiap hari dikelilingi tawa dan
canda anak-anak seperti yang biasa aku dengar sebelumnya sebelum pandemi ini
menyapa kami. Segala hal yang dapat membantu peserta didik kami untuk tetap
88