Page 59 - Sastra Anak
P. 59

Tio  yang  sedari  tadi  mengamati  pembicaraan  Ine  dan  kawan-
        kawannya  pun  mendekat.  “Ine  berani  gak  makannya  dengan  cabai
        rawit?  Kami  suka  makan  dengan  satu  buah  cabai  rawit  loh”  tantang
        Tio.  “Jangan  ditantangin  atuh  Tio!  Nanti  kalau  perut  Ine  tidak  kuat
        bagaimana?  Bahaya  loh”  Cila  menyilangkan  tangannya.    “Iya  tiap
        orang  kan  berbeda  beda,  kita  tidak  boleh  memaksakan  budaya
        daerah  kita”  ujar  Siska.  “Oh,  Ine  tidak  suka  pedas?”  tanya  Tio.  “Aku
        suka  pedas,  tapi  di  tempatku  biasanya  dicampur  menjadi  bumbu
        masakan. Contohnya ikan bumbu asam pedas. Nanti kalian harus coba
        ya kalau main ke rumahku” Kata Ine. Cila, Siska, Rere, dan Tio sangat
        senang mendengarnya. Waktu istirahat pun berakhir. Bu Liana kembali
        melanjutkan pelajaran.






















         “Ayo siapa yang mau memberi kesimpulan tentang perbedaan budaya
         di  Indonesia?”  tanya  Bu  Liana.    “Saya  bu”  Tio  dengan  semangat
         mengangkat tangannya. “Baik Tio, silahkan “ucap Bu Liana. “Indonesia
         merupakan  negara  kepulauan.  Kondisi  alam  dan  letak  wilayahnya
         mengakibatkan  perbedaan  budaya  atau  kebiasaan  masyarakatnya.”
         Kata  Tio.    “Pintar,  sebutkan  contoh  perbedaannya  “Bu  Liana  menatap
         murid murid kelas 5A.







                                                                     56
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64