Page 29 - BUKU SUPLEMEN
P. 29
Varian Alpha (B.1.1.7) ditemukan di Inggris, merupakan varian yang
lebih menular, sekitar 50 persen, dibanding strain aslinya. Gejala
yang terkait dengan varian Alpha tidak jauh berbeda dengan infeksi
Covid-19 pada umumnya, yaitu: batuk dan sakit tenggorokan,
demam, kelelahan, nyeri otot, hilang rasa dan indra penciuman,
sesak napas, pusing, dan mual.
Varian Beta (B.1.351) ditemukan di Afrika Selatan memiliki pola
mutasi berbeda, yang menyebabkan lebih banyak perubahan pada
struktur protein spike milik virus corona. Gejala yang ditimbulkan
varian ini tidak jauh berbeda dengan infeksi Covid-19 pada
umumnya, tetapi mutasi varian ini tergolong cukup berbahaya yang
dapat menghindari antibodi, sehingga orang yang tertular virus
corona baru lebih awal dapat tertular varian baru ini, meskipun
kekebalan mereka sudah ada..
Varian Delta (B.1.617) ditemukan di India dan diketahui dapat
menginfeksi kembali pasien Covid-19 dan makin memperlemah
kekebalan tubuh pasien. Gejala yang terkait varian Delta, meliputi:
sakit perut, sesak napas, hilang selera makan, muntah, mual, Nyeri
sendi, dan gangguan pendengaran. Varian Delta yang pertama kali
diidentifikasi di India, telah menyumbang hampir 60% dari semua
kasus infeksi Covid-19 di AS. Bahkan varian ini telah tersebar di
lebih dari 100 negara di dunia, termasuk Indonesia.
Varian Gamma (P.1) ditemukan di Brazil, diketahui dapat
menimbulkan gejala yang mirip dengan varian lain, seperti varian
Beta.
Selain itu, masih ada varian-varian lainnya antara lain epsilon, zeta,
eta, tetha, lota, kappa, dan lambda (Satgas Penanganan COVID-19,
2021).
You can do your party by wearing a mask
and practicing social distancing.
21