Page 11 - e-modul pemberontakan peta FIX sidang (2)_Neat
P. 11

dan dilaksanakan dalam dua angkatan  yang terjadi kematian. Para wanita ditipu
      yang lamanya sekitar 6 bulan. Hasil latihan  dengan diberikan janji pekerja tetap dan
      ini sangat memuaskan pihak Jepang yang  akhirnya dijadikan budak pemuas nafsu.
      mengetahui bahwa ternyata pemuda- (Poesponegoro & Notosusanto, 2010).
      pemuda Indonesia mempunyai bakat                      Para petani diwajibkan menjual hasil
      dalam kemiliteran.                                  panennya dengan seperlima dari jumlah
        Akhirnya Jepang membentuk beberapa  keseluruhannya kepada pemerintahan
      organisasi      semi     militer    diantaranya Jepang dengan harga yang rendah.
      Keibodan (barisan bantu polisi) dan  Tindakan yang dilakukan Jepang ini bukan
      Seinendan  (barisan  pemuda).  Pemuda  saja dirasakan oleh warga saja tetapi juga
      yang masuk dalam barisan tersebut diberi  tentara PETA yang mayoritas dari penduduk
      latihan  militer  dengan  menggunakan  pribumi. (Sari, 2016)
      senjata-senjata tiruan  yang  dibuat  dari            Selama kuartal pertama tahun 1944,
      kayu. Kemudian dilanjutkan dengan  para anggota PETA  Daidan Blitar secara
      pembentukan  Heiho (pembantu serdadu)  sistematis diisolasi dari masyarakat luas.
      yang awalnya sebagai tenaga pekerja kasar  Sejak berminggu-minggu mereka tidak
      berubah ke tugas-tugas bersenjata ( Anhar,  diberikan libur dan dipaksa untuk tidak
      1981)                                               meninggalkan komplek ksatria. Sejak
        Pada      tanggal      3    Oktober       1943, kuartal kedua tahun 1944, anggota Daidan
      pemerintahan militer Jepang akhirnya  mulai diberikan cuti supaya mereka bisa
      membentuk tentara Pembela  Tanah Air  pulang dan mengunjungi kerabatnya.
      (PETA) berdasarkan peraturan  Osamu                   Pada waktu itulah mereka melihat sosial-
      Seirei No. 44.  Pembentukan tentara PETA  ekonomi  rakyatnya yang  makin  mundur
      dibuat agar seolah-olah merupakan usulan  dan mengalami  penderitaan  mulai
      dari bangsa Indonesia sendiri. Pada awal  dari kelangkaan bahan  pangan karena
      pembentukannya, tentara PETA dirancang  Jepang menerapkan kumai, rakyat harus
      sebagai pasukan gerilya bantuan yang  menyerahkan hasil panennya, banyak di
      disentralisasikan untuk disebarkan jika  antara para  romusha yang mati karena
      terjadi serangan sekutu di Pulau Jawa.  terserang penyakit seperti malaria, disentri,
      Secara otomatis pasukan PETA di tempatkan  beri-beri, kurangnya pelindungan terhadap
      di daerah asalnya dan digunakan untuk  cuaca, dan perlakuan buruk oleh Jepang

      mempertahankan, salah satunya di Blitar.  (Soerachmad, 2004).
      Pasukan Blitar ditempatkan di daerah
      Bendogerit, tepatnya ada di lokasi eks
      sekolah MULO (Notosusanto, 1968).
        Awal mulanya pemberontakan ini dimulai
      dari sikap Jepang yang semakin buruk
      dan merugikan bangsa Indonesia. Hal ini,
      disaksikan langsung oleh  anggota PETA
      Blitar, yang memberlakukan penduduk
      pribumi dengan tidak manusiawi. Dengan
      adanya  kebijakan  pembuatan  parit-parit
      pertahanan di Blitar.  Warga masyarakat
      Blitar dipaksa  dijadikan kuli. Mereka                                       Sumber :  https://infopku.com/hari-peringatan-
      yang bekerja tidak pernah di beri makan                                      pemberontakan-peta-ini-sejarahnya/35571/
      oleh Jepang, sehingga banyak pekerja                      Bendera PETA




                                                                                                              4
                                                                                      Pemberontakan PETA di Blitar |
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16