Page 21 - BAHAN AJAR ELEKTRONIK GELOMBANG BUNYI_LAILATUL FAUZIAH
P. 21

B a h a n   A j a r   E l e k t r o n i k   G e l o m b a n g   B u n y i  | 17



                        a.  Pipa Organa Terbuka

                             Pipa  organa  terbuka  adalah  sebuah  kolom  udara  atau  tabung  yang  kedua
                        ujung  penampangnya  terbuka.  Sehingga  pada  kedua  ujungnya  selalu  terbentuk

                        perut gelombangan (regangan). Ketika ditiup, pipa organa terbuka menghasilkan
                        bunyi dengan nada tertentu. Pola yang terjadi adalah pada nada dasar, nada atas

                        pertama, nada atas kedua,





















                                            Gambar 8. Pola yang terjadi pada pipa organa terbuka
                             Sumber: https://www.fisika-ok3.com/2016/09/gelombang-bunyi-pada-pipa-organa-terbuka.html
                             Dari gambar panjang dawai pada nada dasar, nada atas petama, dan nada

                                                               1
                                                                              3
                        atas kedua secara berturut-turut adalah    ,    ,        . Sama dengan dawai,
                                                               2  1   2       2  3
                        secara umum hubungan panjang kolom udara dengan panjang gelombang untuk
                        nada atas ke-n dirumuskan sebagai berikut.


                                   :1


                                    2
                                   2


                                    :1
                        Dengan demikian, frekuensi nada yang dihasilkan dawai memenuhi persamaan


                                        ( :1)


                                          2
                        Keterangan:
                                  = frekuensi nada ke-n (Hz)

                               v  = cepat rambat gelombang dalam dawai (m/s)
                               L = panjang dawai (m)
                                  = panjang gelombang (m)
                               n  = harmonik ke-n
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26