Page 21 - MODUL kelompok 1
P. 21
Simpulan
Bahasa Melayu merupakan kebanggaan bahasa Singapura, Malasyia, Indonesia dan Brunai
Darussalam. Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan sebagai bahasa resmi dan bahasa nasional.
Bahasa Indonesia mempunyai dialek seperti bahasa Melayu yang terdapat di provinsi Riau. Awal
penamaan Melayu dipakai oleh kerajaan tertua yang bertempat di daerah Jambi, pertengahan
abad ke-7 kerajaan tersebut dikalahkan pasukan kerajaan Sriwijaya. Selain dipakai untuk bahasa
resmi, bahasa Melayu juga sudah dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu pengantar dalam
belajar agama dan untuk berkomunikasi dalam jual-beli. Kedudukan bahasa Melayu sebagai
lingua franca dari hari ke hari semakin kuat, paling utama dengan adanya rasa kebangsaan dan
persatuan di lingkungan para pemuda-pemudi waktu awal-awal abad ke-20 walaupun terdapat
hambatan dari pemerintahan Belanda dan sekelompok orang Belanda yang menghambat
perkembangan bahasa Melayu dan ingin mengubah bahasa Belanda untuk menjadi bahasa resmi
Indonesia. Kelahiran Bahasa Indonesia Secara Politis yaitu Bahasa Melayu semakin hari
semakin kaya karena dipengaruhi bahasa-bahasa lain hingga tahun 1928 secara nasional masih
dinamai bahasa Melayu, walaupun ditinjau dari aspek fungsinya tidak ada lagi bahasa daerah.
Secara yudaris yaitu upaya pemuda untuk mendeportasi penjajah dari nusantara dengan semangat
persatuan yang besar sehingga membuahkan Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang
diproklamasikan oleh Bung Karno dan Bung Hatta pada 17 Agustus 1945. Sehari setelah itu,
pada 18 Agustus 1945 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 45)
dibuat undang-undang tentang itu yang berbunyi: Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.
Dengan demikian, berarti bahasa Indonesia secara yudiris, secara resmi, telah disampaikan
sebagai bahasa resmi atau bahasa pesatuan. Peran dan Posisi Bahasa Indonesia yaitu posisi
sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berperan sebagai simbol kebanggaan nasional,simbol
jati diri nasional, saranan mempersatukan bermacam suku bangsa, dan saranan untuk
memhubungkan antardaerah dan antarbudaya. Keempat peran bahasa indonesia terrsebut
digunakan oleh bahasa indonesia semenjak tahun 1928 hingga masa sekarang.
16