Page 26 - Digital Flipbook Pangan Lokal Banten
P. 26
Olahan tumis kulit melinjo sebagai pangan merupakan contoh dari nilai
manfaat langsung tepatnya nilai konsumtif. Secara umum, keanekaragaman hayati
memiliki nilai manfaat langsung dan tidak langsung. Agar lebih memahaminya,
simak uraian materi berikut.
1. Nilai manfaat langsung
Nilai langsung dibedakan menjadi nilai kegunaan konsumtif untuk barang
yang dipergunakan secara lokal dan nilai kegunaan produktif untuk barang yang
dijual di pasar.
Nilai Konsumtif Nilai Produktif
Manfaat langsung yang dapat diperoleh Nilai produk keanekaragaman
dari keanekaragaman hayati yang hayati (sayur, buah, kayu, hewan
dikonsumsi secara lokal, misalnya dan lainnya) yang diolah besar-
pemanfaatan sebagai bahan pangan, besaran dan dijual ke pasar
bahan bangunan, dan obat-obatan. komersial, baik pada tingkat
Contoh: pemanfaatan cabai secara nasional maupun internasional.
langsung yang ada di pekarang rumah Contoh: petani kacang yang
sebagai bahan pangan sehari-hari memanen dan menjual hasil
(Gambar 4.1). panen ke pasar (Gambar 4.2).
Gambar 4.2 Hasil panen kacang
[Sumber: Noviani, 2021]
Gambar 4.2 Memetik cabai di
pekarangan rumah
[Sumber: Dokumentasi pribadi, 2022]
2. Nilai manfaat tidak langsung
Nilai manfaat tidak langsung diterapkan pada aspek-aspek keanekaragaman
hayati yang memberi manfaat ekonomi pada saat ini maupun masa mendatang
tanpa harus memanen atau merusak sumber dayanya. Contohnya ekowisata
Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) di Banten yang dapat dijadikan sarana
reksreasi dan edukasi.
19