Page 52 - MODUL EKONOMETRIKA
P. 52
BAB 7
NON STATIONARITY DAN KOINTEGRASI
Pada bagian ini kita akan menguraikan suatu karakter terpenting dari data urut waktu,
yakni non stationarity. Terdapat berbagai bentuk ketidakstasioneran (non stationarity),
diantaranya yang terpenting dalam ekonometrika adalah unit root. Penggunaan data yang
memiliki karakter seperti ini memerlukan perlakuan tersendiri untuk menghindari fenomena
yang disebut dengan regresi palsu (spurious regression, granger dan Newbold,1974) regresi
palsu adalah suatu fenomena dimana suatu persamaan regresi yang diestiminasi memiliki
signifikansi yang cukup baik, namun demikian secara esensi tidak memiki arti.
A. Hubungan Linier Di Antara Variabel Urut Waktu
Realisasi data urut waktu dapat digambarkan sebagai suatu proses statistic: nilai suatu
data ditentukan oleh formula statistic tertentu. Terdapat banyak pola teoritis statistic yang
mengkarakteristikkan proses data (disebut sebagai data generating proses/ DGP).
Ekonometrika urut waktu memfokuskan diri kepada karakterisasi proses data secara
statistic. Teori ekonomi saat ini Sebagian besar baru menunjukkan hubungan antara variabel
ekonomi, baik dalam kerangka system, optimasi, maupun identitas. Sangat sedikit teori
ekonomi yang memberikan penjelasan mengenai DGP suatu variablel sehingga ekonometrika
memilih utuk bertolak dari teori statistic dan mengamsumsikan bahwa variabel tersebut
mengikuti pola dimaksud (Hendry, pagan, dan sargan, 1984).
Proses stationer
Untuk suatu ilustrasi kita akan memulai dari proses stokastik yang paling sederhana,
yakni AR (1). Untuk kemudahan representasi persamaan matematis, selanjutnya kita akan
menggunakan operato laUntuk suatu ilustrasi kita akan memulai dari proses stokastik yang
paling sederhana, yakni AR(l) sebagai berikut.
y1 = py t - 1 + ut
Untuk kemudahan representasi persamaan matematis, selanjutnya kita akan menggunakan
operator lag. Dengan operator lag maka y t - 1 akan dituliskan sebagai Ly, dan y t - 2 akan
2
0
dituliskan sebagai L y dan seterusnya (sedangkan yt = L y = y ). Dengan demikian persamaan
8.1 dapat dituliskan sebagai
yt = 1 ut
(1− )
Lebih lanjut karena nilai p kita asumsikan memiliki nilai absolut kurang dari 1 maka proses
AR(1) di atas dapat direpresentasikan sebagai proses MA yang berorde tidak hingga
48