Page 26 - E-Modul Desy & Haura_Neat
P. 26

BAHAN AJAR


               A.  Pola Bilangan

                  Pola bilangan adalah urutan dari sekumpulan bilangan yang disusun menurut aturan tertentu. Pola bilangan
                  dapat ditunjukkan dengan susunan dari beberapa bilangan, dan dapat pula ditunjukkan dengan gambar.

                  1. Susunan bilangan yang membentuk pola.
                     Contoh
                     a.  1, 4, 9, 16, . . .
                                                                                       2
                                                                            2
                                                                                    2
                       Pola dari urutan tersebut adalah kuadrat dari bilangan asli, yakni: 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , . . .
                                                                               2
                                                                                  2
                     b.  3, 4, 7, 11, 18, . . .
                       Pola dari urutan tersebut adalah bahwa urutan ke tiga dan seterusnya merupakan jumlah dari dua
                       bilangan sebelumnya, yakni: (3+4),  (4+7), (7+11), (11+18), . . .
                     c.  2, 3, 5, 8, 13, . . .
                       Pola dari urutan tersebut adalah bahwa urutan kedua dan seterusnya merupakan penjumlahan dengan
                       setiap bilangan asli, yakni: (2+1),  (3+2), (5+3), (6+4), . . .
                     d.  1, 2, 6, 24, 120, . . .
                        Pola dari urutan tersebut adalah bahwa urutan kedua dan seterusnya merupakan perkalian  dengan
                       setiap bilangan asli, yakni: (1x2),  (2x3), (6x4), (24x5), . . .
                     e.  3, 8, 18, 38, 78, . . .
                       Aturan untuk mendapatkan bilangan berikutnya adalah bilangan di depan ditambah 1 (+1), kemudian
                       dikalikan 2 (x2).
                     f.  32, 16, 8, 4, . . .
                       Pola  dari  urutan  tersebut  adalah  bahwa  bilangan  berikutnya  merupakan  separoh  dari  bilangan
                       sebelumnya (dibagi oleh 2), yakni: (32:2),  (16:2), (8:2), (4:2), . . .
                     g.  5, 8, 11, 14, . . .
                       Dapatkah Anda menyebutkan pola pada susunan bilangan tersebut? Tuliskan 3 bilangan berikutnya.

                  Apabila diperhatikan pada contoh a, b, c, d, dan e, jarak atau selisih antara urutan yang satu dengan urutan
                  yang berikutnya, tidaklah sama. Artinya ada pola tetapi aturannya tidak tetap. Berbeda dengan contoh f dan g,
                  antara urutan bilangan yang satu dengan bilangan berikutnya, ada pola dan aturannya tetap.
                  2.  Pola bilangan yang ditunjukkan dengan beberapa bentuk
                     Contoh


                                                                   1
                                                                  1  1
                                                                 1  2  1
                                        Gambar a                1  3  3   1
                                                                  Gambar b
                                                              1  4   6    4  1
                                Gambar a                        Gambar b



                  Dapatkah Anda menyebutkan polanya? Lanjutkan 2 bentuk berikutnya.
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31