Page 44 - Bahasa Indonesia Jurnalistik
P. 44
BAHASA INDONESIA JURNALISTIK 35
1. Emotif, yakni fungsi bahasa yang tumpuan pembicaraannya pada
si penutur. Misalnya, mengungkapkan rasa gembira, sedih, terharu
dan lain-lain. Mengungkapkan rasa gembira tampaknya sederhana
dan mudah tetapi jika tidak hati-hati orang akan terjebak pada
sikap ria dan sombong.
2. Kognitif, yakni fungsi bahasa yang tumpuan pembicaraannya pada
lawan bicara. Misalnya, berbahasa dengan tujuan agar lawan tutur
tidak tersinggung atau agar lawan bicara senang. Bahasa perlu
diajarkan kepada siswa agar dalam berbahasa kelak siswa dapat
menghargai perasaan orang lain dan memiliki daya empati yang
tinggi.
3. Referensial, yakni fungsi bahasa yang tumpuan pembicaraannya
pada konteks pembicaraan. Misalnya, membicarakan suatu per-
masalahan dengan topik tertentu. Keterampilan menjelaskan suatu
topik ini perlu diajarkan sebab dalam kehidupan sehari-hari banyak
kegiatan yang mengharuskan kita untuk menjelaskan sebuah topik.
4. Puitik, yakni fungsi bahasa yang tumpuan pembicaraannya pada
amanat/pesan. Amanat adalah pesan yang harus dilaksanakan oleh
penerima amanat Misalnya, orang berbahasa untuk menyampaikan
pesan/amanat, misalnya dalam berpidato.
5. Fungsi fatis, yakni fungsi yang berfokus pada upaya memelihara
keberlangsungan komunikasi antara penutur dan mitra tuturnya.
Dalam hidup bermasyarakat, fungsi fatik ini sangat diperlukan agar
tidak terkesan sombong.
6. Sapaan kepada orang yang lebih muda, seusia, atau orang yang
lebih tua sangat berbeda. Juga perlu mengetahui hal itu dan
mampu menggunakannya sehingga tidak terkesan sombong.
Misalnya kata ya, ya.