Page 4 - C:\Users\mridw\Documents\Flip PDF
P. 4

Setelah memperhatikan video tersebut maka timbul pertanyaan, mengapa perkawinan individu
               hijau  dan  kuning  menghasilkan  keturunan  kuning  semua?  Kemudian  keturunan  tersebut
               dikawinkan dengan sesame kuning malah menghasilkan satu anakan yang hijau?


               Nah untuk menjawab pertanyaan tersebut dipelajarilah materi ini yaitu pewarisan sifat. Untuk
               memahami istilah dalam persilangan maka perhatikanlah video berikut ini:





















               Setelah  memahami  video  diatas  bacalah  materi  tentang  pewarisan  sifat  dibawah  ini  dan
               kerjakan soal pada bagian selanjutnya secara berkelompok.

                   A.  Hukum pewarisan sifat
                       Hukum  Mendel  yang  membahas  tentang  sistem  pewarisan  sifat  induk  kepada
                       keturunannya ini pertama kali dicetuskan oleh Gregor Johann Mendel, yang lahir pada
                       22  Juli  1840.  Teori  pertama  Beliau mengenai  sistem  pewarisan  dikemukakan  pada
                       tahun 1865, berdasarkan penelitian persilangannya yang menggunakan varietas kacang
                       kapri. Hasil penelitian tersebut ditulis dalam sebuah makalah berjudul Experiment in
                       Plant Hybridization.

                       Dalam penelitian persilangannya, induk jantan dan induk betina diberi nama parental
                       (tertua) dan disimbolkan dengan huruf P. Nah, hasil persilangan parental tersebut diberi
                       nama sebagai filius (anak) dan disimbolkan dengan huruf F. Sementara persilangan
                       induk jantan dengan induk betina disebut dengan P1 dan filialnya disebut dengan F1.
                       Lalu, persilangan antara jantan F1 dengan betina F1 yang dilakukan secara acak akan
                       disebut dengan P2, sedangkan filialnya disebut dengan F2, dan seterusnya.

                   B.  Hukum Mendel 1
                       Hukum  Mendel  I  ini  memiliki  nama  lain  yakni  Hukum  Segregasi.  Dalam  Hukum
                       Segregasi ini menyatakan bahwa “Pada pembentukan gamet (sel kelamin) pada kedua





                                                                                                       3
   1   2   3   4   5   6   7   8   9