Page 134 - RPPM 1 - 8
P. 134

Lampiran Pedoman Pensekoran (Soal Uraian dan Jawaban)


               1. Bagaimana Dinasti Safawi Didirikan dan Siapa Tokoh Pendirinya?

                  Dinasti  Safawi  didirikan  oleh  Ismail  I  (Shah  Ismail  I)  pada  awal  abad  ke-16  Masehi,

                  tepatnya pada tahun 1501. Ismail I adalah pemimpin tarekat Sufi Safawiyah yang awalnya
                  merupakan gerakan keagamaan. Ia berhasil menyatukan berbagai wilayah Persia di bawah

                  kekuasaannya  dan  memproklamasikan  dirinya  sebagai  Syah,  menjadikan  Syiah  Itsna

                  Asyariah (Dua Belas Imam) sebagai agama negara. Pendirian ini menandai awal mula Iran
                  modern sebagai negara Syiah.




               2.  Dua  Faktor  Utama  yang  Mendorong  Kemajuan  Peradaban  Safawi  pada  Masa

                  Kejayaan Shah Abbas I

                  Dua faktor utama yang mendorong kemajuan peradaban Safawi pada masa kejayaan Shah

                  Abbas I adalah:


                   •  Sentralisasi Kekuasaan dan Reformasi Militer: Shah Abbas I melakukan reformasi
                       besar-besaran  pada  angkatan  perang  Safawi,  membentuk  pasukan  ghulam  (tentara

                       budak)  yang  loyal  kepadanya  dan  dilengkapi  dengan  senjata  api  modern.  Ini
                       memperkuat  kontrol  pusat  atas  wilayah-wilayah  dan  memungkinkannya  mengatasi

                       ancaman  eksternal  (terutama  dari  Utsmaniyah  dan  Uzbek)  serta  menumpas

                       pemberontakan  internal.  Stabilitas  politik  dan  keamanan  ini  menjadi  fondasi  bagi
                       kemajuan di sektor lain.


                   •  Pengembangan  Ekonomi  dan  Perdagangan:  Shah  Abbas  I  sangat  aktif  dalam
                       mempromosikan perdagangan, terutama perdagangan sutra. Ia membangun jalan raya,

                       jembatan, dan karavanserai untuk memfasilitasi jalur perdagangan. Isfahan dijadikan

                       ibukota  baru  yang  strategis  dan  dikembangkan  menjadi  pusat  perdagangan
                       internasional. Kebijakan ini meningkatkan pendapatan negara secara signifikan, yang

                       kemudian  digunakan  untuk  membiayai  proyek-proyek  pembangunan,  seni,  dan
                       arsitektur megah.










                                                                                                       22
   129   130   131   132   133   134   135   136   137