Page 160 - modul inventarisasi hutan
P. 160
pengelolaan hutan. Pengaturan hasil hutan kayu berdasarkan
asas kelestarian akan diperoleh hasil secara teratur dan
berkelanjutan, serta terwujudnya kondisi hutan normal.
Pengaturan hasil hutan akan meliputi tiga hal penting yaitu
perhitungan jumlah dari kayu yang akan dihasilkan, pembagian
hasil ke dalam tebangan, dan penyusunan rencana penebangan.
Perhitungan etat berdasarkan Instruksi 1974 dikenal juga sebagai
Metode UTR (Umur Tebang Rata-rata).Sesuai dengan SK 143,
dimana :
UTR = Umur rata-rata kelas perusahaan + 1/2 daur,
Yang dimaksud dengan umur rata-rata kelas perusahaan adalah
umur rata-rata tertimbang dari masing-masing kelas umur
(dengan menggunakan umur tengah tiap-tiap kelas umur).
Dalam perhitungan etat menggunakan kombinasi beruapa etat
luas dan etat massa. Dimana Etat luas adalah luas hutan
produktif dibagi dengan daur, sementara Etat massa adalah
volume kayu pada KU ditambah volume kayu hutan alam, masak
tebang dan misikin riap dibagi daur. Dan Volume kayu pada KU
mempergunakan tabel WvW harus dikoreksi dengan factor
koreksi (fk), dimana V = Vst’ x fk.
Dalam rangka mempertahan kelestarian hasil, dilakukan upaya
pengaturan hasil melalui penetapkan etat tebangan yang sesuai
dengan riap pertumbuhan tegakan. Riap pertumbuhan tegakan
diperoleh dari hasil pengukuran dimensi pohon berupa
diameter/keliling dan tinggi pohon pada PUP. PUP ini dibangun
pada semua umur dan bonita suatu tegakan hingga akhir daur.
Pengukuran dimensi pohon pada PUP dilakukan secara berulang
dan periodik.
Hal- 148 Pusdikbang SDM Perum Perhutani