Page 25 - modul inventarisasi hutan
P. 25
c. Pengukuran Rekontruksi Batas
Pengukuran rekontruksi batas kawasan merupakan
tindaklanjut dari kegiatan pemeriksaan pal batas.
Pemeriksaan pal batas bertujuan untuk melakukan
pemeriksaan pal-pal batas guna memastikan kondisi pal-
pal batas yang aktual terhadap laporan hasil pemeriksaan
pal, sekaligus memperbaikinya azimuth dan jarak pal-pal
batas yang berdasarkan laporan dalam “kondisi pal tidak
jelas atau hilang”. Pengukuran rekontruksi batas kawasan
hutan ini ada 2 (dua) cara, yakni:
1) Cara sempurna.
Kondisi pal batas diukur secara pengukuran situasi
(sesuai dengan posisi pal batas di lapangan pada
saat pengukuran). Hasil pengukuran ini dipetakan,
dan ditumpang-susunkan dengan peta lampiran
BATB. Posisi pal-pal batas yang bergeser dari peta
lampiran BATB dikoreksi di atas peta. Selanjutnya
diukur di lapangan untuk menentukan posisi pal-pal
batas sesuai dengan peta lampiran BATB.
Pengukuran ini diistilahkan “nyothok”.
2) Cara langsung.
Dari daftar jarak dan azimuth pada lampiran peta
BATB langsung dilakukan pengukuran di lapangan
untuk mengetahui titik tempat pal batas yang benar.
Kedua cara di atas mempunyai kelebihan dan
kekurangannya. Cara langsung lebih cepat tetapi tidak
menggambarkan kondisi saat belum direkonstruksi batas,
sementara cara sempurna lebih banyak makan waktu,
tetapi kondisi sebelum rekonstruksi batas dapat dipetakan.
Pusdikbang SDM Perum Perhutani Hal- 13