Page 92 - modul inventarisasi hutan
P. 92

j.  Perhitungan Hasil Pengukuran


                            1) Penaksiran Volume Kayu pada Hutan Jati Alam
                                 Inventarisasi hutan lebih banyak berkaitan dengan

                                 penaksiran volume kayu yang masih berdiri, bukan
                                 pohon yang sudah ditebang. Oleh karena itu, untuk

                                 kepentingan      inventarisasi    hutan,    mempelajari

                                 penaksiran volume pohon yang masih berdiri lebih
                                 penting dibanding dengan penentuan volume kayu

                                 yang sudah ditebang. Penaksiran volume kayu pada
                                 pohon yang masih berdiri baru merupakan langkah

                                 awal    untuk     menghitung      hasil   akhir    dalam

                                 inventarisasi hutan. Target yang lebih penting adalah
                                 menaksir volume tegakan dari berbagai areal hutan

                                 yang ada. Volume tegakan merupakan jumlah
                                 volume pohon yang terdapat di suatu areal hutan.

                                 Untuk kepentingan pengelolaan hutan, yang perlu

                                 diketahui bukan hanya volume tegakan yang ada
                                 sekarang saja, tetapi juga perkembangan tegakan

                                 tersebut dimasa yang akan datang.
                                 Penaksiran volume tegakan hutan jati di Jawa,

                                 khususnya Hutan Alam Jati (Haj), digunakan rumus:


                                    V = bon x bon x dkn x fe

                                 dimana:

                                   − V      : volume kayu perkakas per ha.
                                   − bon    : bonita

                                   − dkn    : derajat kesempurnaan tegakan
                                             (ditentukan secara okuler).
                                   − fe     : faktor eksploitasi.



                 Hal- 80                   Pusdikbang SDM Perum Perhutani
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97