Page 24 - BUKU ILMU FALAK
P. 24
Setelah berlangsung selama 7 hari, bulan
kelihatan setengah lingkaran. Rupa semu seperti ini
disebut bulan perbani (First Quarter) atau perempat
pertama. Pada malam ke 15 piringan bulan terlihat
selurhnya, yang disebut bulan purnama (Full Moon).
Pada saat itu bulan mempnyai selisih bujur astronomis
dengan matahari sebanyak + 180 derajat. Letak seperti
ini disebt bulan sedang beroposisi dengan matahari.
Untuk seterusnya, rupa semu bulan mlai
menyusut sedikit demi sedikit, sehingga pada tanggal ke
22 tinggal setengah lingkaran yang disaebut Last
Quarter. Akhirnya pada malam ke 29/30 bulan tidak
bercahaya lagi dan disebut bulan mati (New Moon).
Pada saat itu blan memiliki selisih bjur astronomis
dengan matahari sebanyak + 0 derajat. Pada saat itu
bulan disebut berkonjungsi dengan matahari atau dalam
istilah arabnya disebut ijtima’ atau iqtiron. Kira-kira satu
atau dua hari setelah itu, bulan akan menampakkan diri
dengan rupa semu seperti sabit. Oleh karena itu rupa
blan tersebut diberi nama bulan sabit (Crescent).
Rupa Semu Bulan
Adanya rupa semu bulan seperti itu merupakan
akibat dari fungsi elongasi bulan, yakni jarak sudt bulan
Ilmu Falak | 24