Page 123 - E-MODUL-STATPEN
P. 123

mahasiswa,  apabila  sampelnya  belum  terpenuhi  makan
                  penelitian  tetap  berlanjut  dan  berhenti  apabila  kuota  telah
                  memenuhi.
                  c.  Sampling Aksidental
                         Sampling Aksidental adalah teknik penentuan sampel
                  berdasarkan  faktor  spontanitas,  artinya  siapa  saja  yang
                  secara  tidak  sengaja  bertemu  dengan  peneliti  dan  sesuai
                  dengan  karakteristiknya,  maka  orang  tersebut  dapat
                  digunakan sebagai sampel (responden). Penggunaan teknik
                  sampling ini cocok untuk penelitian kualitatif.
                  Contoh:
                  Peneliti ingin meneliti tentang kualitas pelayanan puskesmas,
                  peneliti  mengambil  sampel  pasien  yang  datang  berobat.
                  Contoh lain misalnya, peneliti ingin mengkaji tentang dampak
                  pembangunan  tol  pada  masyarakat,  sampel  yang  diambil
                  adalah masyarakat pengguna tol atau masyarakat disekitar
                  tol.
                  d.  Purposive Sampling
                         Purposive    sampling    dikenal    juga   sampling
                  pertimbangan  ialah  teknik  pengambilan  sampel  yang
                  digunakan  peneliti  jika  peneliti  mempunyai  pertimbangan-
                  pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau
                  penentuan sampel untuk ukuran tertentu.
                  Contoh:
                  Dalam    penelitian   eksperimen    di   sekolah,   peneliti
                  membutuhkan  dua  kelas,  satu  kelas  sebagai  kelas
                  eksperimen  dan  satu  kelas  lagi  sebagai  kelas  kontrolnya.
                  Peneliti  tidak  mungkin  melakukan  pengambilan  sampel
                  secara acak hal ini dapat menggangu system pembelajaran
                  di  sekolah  tersebut  dan  tidak  memungkinkan  untuk
                  membentuk  kelas  baru.  Sehingga  dengan  pertimbangan
                  tersebut  peneliti  memilih  dua  kelas  yang  kemampuannya
                  hampir sama.



                                                     Statistika Pendidikan    115
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128