Page 20 - Pedoman_PPKS_PoltekkesBSI
P. 20

Kependidikan
                       Mahasiswa,  Pendidik,  dan  Tenaga  Kependidikan  membangun  komunikasi

                       informal  dalam  bentuk  diskusi  terkait  upaya  Pencegahan  dan  Penanganan

                       Kekerasan Seksual.


                 G. Pencegahan Kekerasan Seksual oleh Pendidik dan Tenaga

                     Kependidikan

              Pencegahan  Kekerasan  Seksual  oleh  Pendidik  dan  Tenaga  Kependidikan  melalui  pembatasan

              pertemuan individual meliputi:
               a.  Membatasi pertemuan dengan Mahasiswa secara individu:

                      1)  di luar area kampus;
                      2)  di luar jam operasional kampus; dan/atau

                      3)  untuk kepentingan lain selain proses pembelajaran, tanpa persetujuan kepala/ketua

                         program studi; dan
               b.  Berperan aktif dalam Pencegahan Kekerasan Seksual. Dalam hal Pendidik yang bersangkutan

                  merupakan kepala/ketua program studi, maka persetujuan pertemuan harus diberikan oleh
                  atasan kepala/ketua program studi yang bersangkutan.


              Persetujuan pertemuan dilaksanakan dengan ketentuan:

               a.  Pendidik  dan/atau  Tenaga  Kependidikan  menyampaikan  permohonan  izin  secara  tertulis

                  atau melalui media komunikasi elektronik mengenai rencana pertemuan dengan Mahasiswa;
                  dan

               b.  Permohonan izin sebagaimana dimaksud disampaikan kepada ketua program studi sebelum
                  pelaksanaan pertemuan.


               Dalam  hal  pertemuan  dengan  Mahasiswa  secara  individual  tidak  dapat  dihindari  untuk

               dilakukan di luar area kampus atau di luar jam operasional kampus, dan/atau untuk kepentingan
               lain  selain  proses  pembelajaran,  harus  dilengkapi  dengan  persetujuan  ketua  program  studi.

               Permohonan  izin  mengenai  rencana  pertemuan  dengan  Mahasiswa  dilakukan  secara  tertulis
               atau melalui media komunikasi elektronik dengan memuat informasi tentang:

               a.  nama dan nomor kontak peserta pertemuan;

               b.  tempat;





               14
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25