Page 198 - PGSD-MODUL 1 BAHASA INDONESIA
P. 198

Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889. Terlahir dengan nama

                            Raden  Mas  Soewardi  Soerjaningrat  Ia  berasal  dari  lingkungan  keluarga
                            Keraton Yogyakartaa. Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, saat genap berusia

                            empat puluh tahun menurut hitungan tahun Caka, berganti nama menjadi Ki

                            Hajar  Dewantara.  Semenjak  saat  itu,  ia  tidak  lagi  menggunakan  gelar
                            kebangsawanan  di  depan  namanya.  Hal  ini  dimaksudkan  supaya  ia  dapat

                            bebas  dekat  dengan  rakyat,  baik  secara  fisik  maupun  hatinya.  Perjalana
                            hidupnya benar-benar diwarnai perjuangan dan pengabdian demi kepentingan

                            bangsanya.  Ia  menamatkan  Sekolah  Dasar  di  ELS  (Sekolah  Dasar

                            BelSaudara),  kemudian  sempat  lanjut  ke  STOVIA  (Seklah  Dokter
                            Bumiputera),  tetapi  tidak  samaai  tamat  karena  sakit.  Setelah  itu,  ia  bekerja

                            sebagai  wartawan  di  beberapa  surat  kabar,  antara  lain  Sedyotomo,Midden
                            Java,  De  Express,  Oetoesan  Hindia,  Kaoem  Moeda,  Tjahaja  Timoer,  dan

                            Poesara.  Pada  masanya  ia  tergolong  penulis  yang  Saudaral.  Tulisan-
                            tulisannya  sangat  komunikatif,  tajam,  dan  patriotik  sehinga  mampu

                            membangkitkn semangat antikolonial bagi pembacanya.

                            Keteladanan Ki Hajar Dewantara dalam kutipan tersebut adalah...
                            A.  Ia  berasal  dari  lingkungan  keluarga  Keraton  Yogyakarta  yang  sangat

                                disegani dan dihormati karena rendah hati.
                            B.  Ia  berprestasi  di  Seklah  Dasar  di  ELS  (Seklah  Dasar  BelSaudara),

                                kemudian bisa lanjut ke STOVIA

                            C.  Perjalanan  hidupnya  benar-benar  diwarnai  perjuangan  dan  pengabdian
                                demi kepentingan bangsa

                            D.  Dia tidak sedih sewaktu harus rela menanggalkan gelar kebangsawanan
                                karena jika ingin dekat dengan rakyat

                            E.  Dia  mampu  bekerja  sebagai  wartawan  di  beberapa  surat  kabar  dengan

                                modal keterampilannya dalam menulis.
   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203