Page 53 - MODUL 1_ 3 FIX
P. 53
Tabel 2. Target dan indikator pengelolaan ekosistem mangrove
ESD5
Sumber: analisis Kementerian PPN/Bappenas, 2022
1. Tutupan Lahan Mangrove
Dalam Strategi Nasional Pengelolaan Lahan Basah ini, aspek tutupan lahan mangrove
terdapat indikator luas rehabilitasi mangrove dan penurunan laju deforestasi
mangrove. Kedua indikator tersebut sangat berpengaruh untuk memastikan
keberadaan ekosistem mangrove di Indonesia tetap terjaga keberadaannya.
Luasan Kerusakan dan hilangnya ekosistem mangrove diakibatkan oleh
Mangrove perubahan tata guna lahan yang umumnya karena konversi
direhabilitasi mangrove menjadi lahan tambak dan lahan pertanian atau
perkebunan. Salah satu cara untuk memperbaiki kerusakan
tersebut adalah melalui kegiatan rehabilitasi mangrove.
Rehabilitasi dan restorasi ekosistem telah berkembang dari yang
awalnya bersifat “ekosentris” dengan tujuan untuk menghilangkan
atau mengkompensasi pengaruh manusia terhadap ekosistem
(Jordan and Lubick, 2011) menjadi sebuah kerangka kerja untuk
memperbaiki dan memelihara sistem sosioekologi secara
berkelanjutan (Krievins et al., 2018, Kibler et al., 2018).
Berkembangnya berbagai pendekatan dan metode dalam
melakukan kegiatan rehabilitasi dan restorasi juga terjadi dalam
kerangka pengelolaan ekosistem pesisir dan laut (Ellison et al.,
2020)
Penurunan Laju Penurunan laju deforestasi mangrove diperlukan untuk
Deforestasi memastikan kondisi ekosistem mangrove di Indonesia tetap
Mangrov terjaga. Apabila deforestasi mangrove terus terjadi, selain
berdampak dengan hilangnya ekosistem mangrove, namun juga
berdampak pada peningkatan emisi pada atmosfer akibat dari
deforestasi mangrove, sehingga tidak sejalan dengan konsep
pembangunan Indonesia yang mendorong untuk melakukan
Pembangunan Rendah Karbon
MODUL III PENGELOLAAN DAN RESTORASI EKOSISTEM LAHAN BASAH 45