Page 54 - MODUL 1_ 3 FIX
P. 54

2.  Keanekaragaman Hayati Mangrove
                 Strategi  Nasional  ini  menargetkan  penetapan  87  lokasi  Area  Konservasi  baru  pada
                 ekosistem  mangrove  hingga  2045.  Area  tersebut  tersebar  di  413.352  Ha  di  seluruh
                 Indonesia  dan  berada  pada  kawasan  Important  Bird  and  Biodiversity  Area  dan  Key
                 Biodiversity  Area.  Target  penetapan  ini  diharapkan  dapat  meningkatkan  kuantitas
                 kelembagaan  yang  mengatur  dalam  perlindungan  ekosistem  mangrove  pada  tingkat
                 daerah sehingga diharapkan dapat menjaga kelestarian ekosistem mangrove tersebut
                 termasuk berbagai spesies baik flora ataupun fauna yang hidup di dalamnya.

             3.  Emisi GRK Mangrove
                 Perhitungan emisi dari ekosistem mangrove berdasarkan perubahan stok karbon pada
                 berbagai bagian (segment/ compartment). Tujuan rehabilitasi mangrove adalah untuk
                 memperbaiki kondisi tutupan lahan ekosistem mangrove dari berbagai kegiatan yang
                 tujuannya  untuk  meningkatkan  kuantitas  biomassa  pada  ekosistem  mangrove  yang
                 biasanya  dilakukan  dengan  kegiatan  penanaman  mangrove,  sehingga  akan
                 meningkatkan  serapan  karbon  oleh  ekosistem  mangrove.  Emisi  GRK  merupakan
                 penyebab utama pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim. Dunia telah
                 menyadari  bahwa  untuk  menghindari  dampak  terburuk  dari  perubahan  iklim,  dunia
                 harus  bekerja  sama  untuk  mengurangi  laju  emisinya.  Dalam  mencapai  hal  tersebut,
                 negara  para  pihak  telah  menyepakati  untuk  bersama-sama  berkomitmen  untuk
                 menurunkan emisi yang tertera pada Persetujuan Paris, tidak terkecuali Indonesia.

             4.  Ekonomi Mangrove
                 Aspek ekonomi dari pengelolaan ekosistem mangrove dalam dokumen Strategi Nasional
                 ini terdiri dari dua indikator yaitu jumlah lapangan kerja hijau yang tersedia dari aktifitas
                 rehabilitasi  mangrove  dan  peningkatan  hasil  perikanan  budi  daya.  Pengelolaan  dan
                 pemulihan ekosistem mangrove secara berkelanjutan diharapkan dapat memberikan
                 dampak  ekonomi  selain  dampak  lingkungan  sehingga  semakin  menunjukkan  bahwa
                 pembangunan ekonomi dapat sejalan dengan pembangunan lingkungan
                 a)  Jumlah Lapangan Kerja Hijau dari Kegiatan Rehabilitasi Mangrove
                     Kegiatan  rehabilitasi  mangrove  dalam  dokumen  Strategi  Nasional  ini  menyokong
                     pemberdayaan masyarakat. Sehingga diharapkan dalam jangka pendek masyarkat
                     dapat mendapat pekerjaan dan dalam jangka panjang, masyarakat mau merawat
                     mangrove yang telah ditanam karena memiliki rasa kepemilikan terhadap mangrove
                     tersebut.
                 b)  Peningkatan hasil perikanan
                     Kegiatan  rehabilitasi  pada  tambak  tidak  hanya  dapat  meningkatkan  kualitas
                     lingkungan,  tetapi  juga  dapat  meningkatkan  perekonomian  masyarakat.
                     Peningkatan  perekonomian  tersebut  berpotesi  didapat  apabila  masyarakat  mau
                     mengkonversi  tambak  yang  dimiliki  menjadi  tambak  dengan  sistem  Associated
                     Mangrove  Aquaculture  (AMA).  Tambak  AMA  dapat  dikelola  secara  lebih  intensif
                     sehingga  dapat  memberikan  hasil  panen  yang  lebih  tinggi  dibandingkan  tambak
                     tradisional  seperti  pada  tambak  dengan  komoditas  udang,  bandeng,  kerang-
                     kerangan atau komoditas tambak lainnya (Bosma dkk., 2020). Selain itu, dengan


          MODUL III PENGELOLAAN DAN RESTORASI EKOSISTEM LAHAN BASAH                                      46
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59