Page 122 - Modul PAI Flipbook SMA Berbebasis Problem Based Learning
P. 122

8.  Sunan Muria


                              Sunan Muria termasuk salah satu Wali Songo yang dilahirkan pada abad ke-
                       15 M. Nama aslinya adalah Raden Umar Said atau Raden Prawoto. Ia merupakan

                       putra dari Sunan Kalijaga. Sunan Muria berdakwah di sekitar wilayah Tayu, Pati,
                       Juwana,  Kudus  dan  lereng-lereng  gunung  Muria.  Sebagaimana  dengan  strategi

                       dakwah yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga, Sunan Bonang dan para wali lainnya,

                       Sunan  Muria  terbiasa  menggunakan  keahliannya  dalam  bidang  seni  untuk
                       berdakwah. Ia dikenal sebagai wali yang mahir dalam memainkan alat kesenian

                       dan sekaligus ia pergunakan untuk media dakwahnya. Ia merupakan seorang wali

                       yang gemar berdakwah di desa-desa terpencil.

                              Selain di wilayah-wilayah pelosok, Sunan Muria juga mengajarkan Islam

                       kepada  para  pedagang,  nelayan,  pelaut  dan  rakyat  jelata.  Ia  dikenal  sebagai

                       seorang wali yang memiliki  tubuh yang kuat, hal tersebut  dikarenakan tempat
                       tinggalnya yang berada di puncak gunung. Sunan Muria memiliki kontribusi yang

                       sangat  besar  dalam  penyebaran  Islam  di  tanah  Jawa.  Metode  dakwah  yang

                       dilakukan  pun  tidak  jauh  berbeda  dengan  yang  ditempuh  oleh  Sunan  Kalijaga,
                       yaitu tetap mempertahankan kesenian gamelan dan wayang kulit sebagai sarana

                       dakwah. Ia berdakwah kepada rakyat kalangan bawah di daerah Colo, namun ia
                       tetap bertempat tinggal di Gunung Muria karena ia merasa damai dan nyaman.

                       Sunan  Muria  juga  menciptakan  tembang  Sinom  dan  Kinanti  sebagai  media

                       dakwah. Dengan syair pada tembang-tembang tersebut, ia mengajak masyarakat
                       untuk mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari hari.


                              Salah  satu  keberhasilan  dakwah  Sunan  Muria  sebagaimana  para  wali

                       lainnya  adalah  kemampuannya  memahami  kondisi  sosial  masyarakat.  Tradisi
                       lama yang sebelumnya  bercorak Hindu-Budha yang disesuaikan  dengan  ajaran

                       Islam, kemudian tetap dilestarikan dan menjadi kekayaan budaya Nusantara dan

                       kearifan lokal di Indonesia saat ini, sehingga tidak tercerabut dan punah begitu
                       saja.


                              Berikut  ini  catatan  sejarah  tentang  alasan  mengapa  Sunan  Muria  lebih

                       senang berdakwah kepada masyarakat lapisan bawah, adalah karena ia mengikuti





                                                       112
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127