Page 61 - Buku Digital Interaktif Dilengkapi AR dan VR
P. 61
3.8.3. Perbandingan Jalur Simplas dan Aploplas
a. Jalur Simplas lebih efisien dalam hal pengangkutan air yang melibatkan
perpindahan langsung melalui protoplasma, termasuk sitoplasma dan
vakuola. Dalam hal ini, selektivitas dalam penyerapan air dan ion dapat
terjadi, terutama dalam mengatur konsentrasi zat terlarut dalam sel (Hopkins
& Hüner, 2009).
b. Jalur Aploplas tidak melibatkan pergerakan air ke dalam protoplasma dan
lebih bergantung pada difusi melalui ruang antar sel dan dinding sel.
Meskipun jalur ini lebih cepat, ia mengandalkan pengaturan selanjutnya pada
endodermis untuk mengontrol masuknya air dan ion ke dalam tubuh
tanaman (Taiz & Zeiger, 2010).
3.8.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Air
Beberapa faktor dapat mempengaruhi efisiensi kedua jalur ini, di
antaranya:
a. Kondisi tanah: Tanah yang memiliki kandungan air yang baik akan
mendukung jalur simplas dan aploplas dengan menyediakan air yang cukup
bagi akar untuk menyerapnya.
b. Kelembaban dan suhu udara: Kelembaban yang tinggi akan mengurangi
laju transpirasi dan penyerapan air, sementara suhu yang lebih tinggi akan
mempercepat transpirasi dan meningkatkan laju pergerakan air melalui
kedua jalur ini (Sperry et al., 2002).
Kandungan mineral dalam tanah: Kandungan zat terlarut seperti garam
dan mineral dalam tanah akan mempengaruhi proses osmosis dan
transportasi air melalui protoplasma atau ruang antar sel. Tingginya kadar
garam, misalnya, dapat mengurangi kemampuan akar dalam menyerap air
(Raven et al., 2014).
51

