Page 14 - D:\JOB BG ANDRA\Ebook Bg Andra\
P. 14

1)  Benang slubbed (slubbed yarns)
                                 Benang  slubbed  dibuat  dengan  mengubah  kadar  pilih

                                 yang digunakan sehingga selembar benang akan tampak

                                 lebih halus. Pada helaian  benang, slub dapat dibentuk

                                 dalam satu benang, sementara benang-benang lainnya
                                 digunakan  untuk  menahan  slub  itu  ke  bawah.  Benang

                                 yang  digunakan  untuk  jenis  kain  shantung merupakan

                                 jenis slubbed dan permukaannya yang tidak rata dibuat
                                 oleh slub benang.

                             2)  Benang ikal (looped yarns)

                                 Benang  jenis  ini  dibuat  dengan  ikatan  penuh  pada

                                 interval  yang  teratur.  Boucle,  merupakan  salah  satu

                                 contoh  benang  ikal  yang  kerap  kali  digunakan  untuk
                                 pakaian wanita.

                             3)  Benang bersimpul (knotted/nubbed yarns)

                                 Benang  semacam  ini  dibuat  dengan  mengatur  mesin
                                 pemintalnya  sehingga  mesin  tersebut  akan  melilit

                                 benang dengan sendirinya secata terus menerus di satu

                                 tempat,  hingga  terbentuk  suatu  simpul.  Kadangkala,

                                 benang ini dibuat dengan dua warna, dan simpul yang

                                 terjadi  hanmya  dalam  satu  warna.  Kain  yang  ditenun
                                 dengan  benang  dua  warna  itu  akan  tampak  memiliki

                                 bintik berwarna yang jelas pada dasarnya.

                         c.  Benang Spiral
                                  Benang  spiral  dapat  diperoleh  dengan  memilin  dua

                             benang yang memiliki ketebalan berbeda. Biasanya, benang

                             bermutu  memiliki  pilinan  lebih  tinggi  dan  lebih  baik

                             daripada  yang  kasar  dan  benang  yang  lebih  kasar  melilit
                             benang  yang  lebih  baik.  Berbagai  variasi  dapat  dilakukan

                             tergantung pada efek yang dikehendaki pada kain yang akan

                             dibuat.







                                                           11
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19