Page 27 - D:\JOB BG ANDRA\Ebook Bg Andra\
P. 27
2. Menggambar Ornament Primitive
a. Pengetahuan Tentang Ornament Primitive
Seni hias primitif berkembang pada zaman prasejarah,
yang mana tingkat kehidupan manusia pada masanya sangat
sederhana sekali dan sekaligus merupakan ciri utama,
sehingga manusianya disebut orang primitif. Hal ini
berpengaruh dalam kebudayaan yang mereka hasilkan.
Mereka menghuni goa-goa, hidup berpindah-pindah
(nomaden) dan berburu binatang. Di bidang kesenian, seni
hias yang dihasilkan juga sangat sederhana, namun memiliki
nilai yang tinggi sebagai ungkapan ekspresi mereka.
Peninggalan karya seni yang dihasilkan berupa lukisan
binatang buruan, lukisan cap-cap tangan yang terdapat pada
dinding goa, seperti pada dinding gua Leang-leang di
Sulawesi Selatan.
Selain karya lukisan, terdapat juga hiasan-hiasan pada
alat-alat berburu mereka yang berupa goresan-goresan
sederhana. Karya seni yang dihasilkan hanya merupakan
ekspresi perasaan mereka terhadap dunia misterius atau
alam gaib yang merupakan simbolis dari perasaan-perasaan
tertentu, seperti perasaan takut, senang, sedih, dan perasaan
damai. Ciri-ciri lain dari seni primitif yaitu goresannya
spontan, tanpa perspektif, dan warna-warnanya terbatas
pada warna merah, coklat, hitam, dan putih.
b. Penempatan Ornament Primitive pada Sebuah Bidang
Secara garis besar motif yang digunakan untuk
menyusun sebuah ornamen dibedakan menjadi dua, yakni
motif geometris dan motif organis. Motif geometris adalah
bentuk-bentuk yang bersifat teratur, terstruktur, dan terukur.
Contoh bentuk geometris adalah segitiga, lingkaran,
24