Page 208 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 208

Muhammad bin Ishak meriwayatkan dari Ibnu Abbas .$, "Allah Ta'ala
                                                                   • '
                                                        a
                                ,
                      berfirman kep�da �abi-]'Jya, Mu 4 nup  ad $ : ,                         .  ,
                           '              1' · - - ·      � "   '  II ' .  I     ,   .  ,   ,  ,   ,   I
                      A '  •  I  ._  !.('  .     I  .,1  .               •'  ! . 1  1··'1 ' (' I .  .  Iii }...
                      "(  �.)o...p  r  u,   , ,   I I                                    ,, ,....
                                   I  <.::J.r-- �  (.)"\.._.;.)  uy  cY  �..,. All  �  �.r:-'i  J  ..u  r  -.::...> �  u,  u  y
                      ''Kaiakanlah, }ika kamu (m enganggap bahwa) kampung akhirat (surg a ) itu khusus
                      untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginkanlah kematian(mu),
                                                "
                     jika kamu memang benar.  M     aksudnya, "Berdoalah kalian agar ditimpakan
                      kematian terhadap salah satu kelompok yang paling berdusta. Namun mereka
                      menolak ajakan Rasulullah $ tersebut.
                      � �tW� � ill� �4 �� � 1� 1  ;� J� 1  " D an sekali-kali mereka tidak
                      akan minginginkan kematian itu selama-lamannya, karena kesalahan-kesalahan
                      yang telah diperbuat oleh tangan mereka sendiri. Dan Allah Mahamengetahui
                            o
                      siapa  r ang-orang yang zhalim. " Artinya,  Allah mengetahui segala sesuatu
                      tentang mereka, bahkan pengingkaran mereka terhadap  (ajakan Rasul). Seandai­
                      nya  mereka menginginkan kematian itu  a da saat Rasulullah $ mengajaknya
                                                              p
                      niscaya tidak akan  ada di  muka bumi  ini seorang pun  dari  kaum Y ahudi,
                      melainkan akan mati.

                             Dari  Ibnu Abbas, adh-Dhahhak meriwayatkan, � ��� ���:; 1 berarti
                      mohonlah kematian.

                             Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas,  "Seandainya orang­
                      orang Yahudi itu menginginkan kematian, niscaya mereka akan disambar ke­
                      matian "   Seluruh sanad ini shahih sampai Ibnu Abbas.
                             .
                                                                                        b
                             Demikian itulah penafsiran yang dikemukakan Ibnu Ab a s dalam
                      menafsirkan  ayat di atas, yaitu ajakan untuk bermubahalah (adu do'a) untuk
                      mengetahui  kelompok mana yang berdusta, baik kelompok kaum muslimin
                      ataupun  Y ahudi. Hal yang sama dinyatakan pula oleh Ibnu J arir dari Qatadah,
                      Abu al-Aliyah,  dan Rabi' bin Anas semoga Allah merahmati mereka.
                              Ketika  orang-orang Y ahudi terlaknat itu, mengatakan bahwa mereka
                      itu anak Allah dan kekasih-Nya serta mengatakan:  "Tidak akan masuk surga
                      kecuali  orang Yahudi dan Nasrani "   maka mereka diajak bermubahalah dan
                                                         ,
                                                                                           b
                      mendoakan  keburukan kepada salah satu kelompok yang berdusta,  a ik itu
                             p
                      kelom o k  muslim ataupun kelompok Y ahudi.  S e telah mereka menolak
                                                                       b
                      ajakan tersebut, maka setiap  orang mengetahui  a hwa mereka itu zhalim,
                      karena jika mereka benar-benar teguh dengan pengakuannya itu, pasti mereka
                      menjadi kelompok yang paling dahulu tampil untuk melakukan mubahalah.
                      Ketika mereka menunda-nunda, maka terungkaplah kebohongan mereka.
                      Peristiwa itu sama dengan peristiwa pada saat Rasulullah $ mengajak utusan
                      kaum Nasrani Najran untuk bermubahalah setelah hujjah tegak atas mereka
                       dalam perdebatan, (sementara mereka semakin) sombong dan ingkar, maka
                      Allah Ta'ala berfirman:
                                    �
                       :� L(��  :�f�       \S:�f t  �  :}� fo rWI :X :!\:L,. � � eX � &,.-G. � f
                                                    1
                          �
                                                   �  ��LSJI J:» �I ;. :r � Jf.r � �i� (' :J� ;$










                  Kiltir Juz 1                                                                               189
   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213