Page 60 - E-Module Berbasis Multirepresentasi Materi Kemagnetan Kelas IX
P. 60
E-Modul IPA Terpadu
Berbasis Multirepresentasi
Materi Konsep Kemagnetan
Dewi Hidayati menambahkan, kemungkinan paus-paus tersebut berasal dari
perairan subtropis antara lain Australia, kemudian masuk Selat Bali dan ke
Selat Madura.
Bahkan, jelas Dewi, kejadian pusaran air (water spout) di perairan Selat Madura
pada Rabu (17/2/2021) sore dinilai juga menjadi salah satu faktor pendukung
migrasi magnetik pada paus.
"Bersama dengan sonar mereka, paus memiliki trik lain yang mereka terapkan
untuk menjaga diri mereka tetap di jalurnya," imbuh Dewi.
Banyak peneliti percaya bahwa paus dan hewan migrasi lainnya memiliki indra
magnetis yang membantu mereka mengetahui ke arah mana mereka bergerak.
Imbuhnya, mengetahui bahwa zat yang disebut biomagnitit membantu
bermigrasi dengan membuatnya peka terhadap perubahan medan magnet bumi.
(Cetacea, famili paus,) memiliki biomagnitit di retina matanya, yang dapat
berfungsi dengan cara tersebut.
"Kemungkinan (water spout) karena sepertinya kejadian hampir bersamaan ya,
tapi mungkin perlu penegasan dari ahli geofisika tentang geomagnetik tersebut,"
tandasnya.
Sumber:https://timesindonesia.co.id/peristiwa-daerah/328806/paus-terdampar-
di-bangkalan-ini-penyebabnya-menurut-pakar-biologi-its
Dari berita ini, kamu dapat tahu bahwa ketika hewan melakukan migrasi dia
juga memanfaatkan magnet Bumi. Sebenarnya apa itu migrasi? Migrasi merupakan
salah satu prilaku periodik hewan untuk meninggalkan wilayah habitatnya menuju
habitat baru dan akan melakukan perjalanan lagi ke wilayah sebelumnya. Beberapa
hewan melakukan migrasi dengan tujuan untuk menghindari perubahan musim
yang ekstrem misalnya udara dingin. Selain itu, beberapa hewan juga melakukan
migrasi untuk berkembang biak, atau mencari tempat dengan persediaan makanan
yang lebih banyak (Nurohman and Sarwanto, 2021). Untuk mempermudah
pemahaman mu, kamu dapat menyimak video berikut ini.
49