Page 7 - MODUL AKIDAH AKHLAK
P. 7
c. Dianjurkan bagi orang yang hendak membaca Al-Quran untuk menghadap
kiblat
Sebagaimana disebutkan di dalam hadits :
َ
َةَل بِقلا ِهِب َلِب قُت سا ام ِ سِلا َجملا ُ ف َ ر شأو
َ
َ
َ
“Sebaik-baik majelis adalah yang menghadap kiblat.”
Artinya secara umum seseorang dianjurkan untuk menghadap kiblat
ketika beribadah, dengan memperhatikan beberapa hal, di antaranya:
Hendaknya seseorang duduk dengan serius, berusaha untuk khusyuk,
penuh ketenangan dan menundukkan kepalanya ketika membaca Al-Quran.
Meskipun dia membaca dalam keadaan sendirian, hendaknya dia membaca
dengan beradab sebagaimana dia membaca di depan gurunya. Tentunya ini
adalah cara yang terbaik. Seandainya dia membaca dalam keadaan berdiri atau
berbaring atau di tempat tidurnya atau dalam kondisi yang lain, maka hal ini
diperbolehkan dan dia akan mendapatkan pahala. Akan tetapi, derajatnya tidak
seperti keadaan yang sebelumnya.
d. Membaca
Al-Qur’an di tempat yang bersih
Ini merupakan perbuatan yang disukai, dan tempat yang paling utama
adalah masjid. Banyak ulama yang menganjurkan untuk membaca Al-Quran di
masjid karena beberapa hal, di antaranya: tempatnya yang bersih, tempat yang
mulia, penuh keberkahan, disukai oleh Allah Swt dan mendapatkan pahala
i’tikaf.
Maka dari itu, siapa saja yang hendak duduk di masjid, hendaknya dia
niatkan untuk i’tikaf, entah dia akan lama duduk di dalam masjid tersebut
ataukah hanya sebentar. Bahkan, ketika dia masuk masjid, hendaknya langsung
meniatkan hatinya untuk i’tikaf. Adab seperti ini hendaknya diperhatikan dan