Page 8 - MODUL AKIDAH AKHLAK
P. 8
diajarkan, supaya banyak orang yang mengenalnya, baik anak kecil maupun
orang dewasa yang awam, karena ini merupakan adab yag dilalaikan.
Seandainya ada tempat yang bersih dan nyaman selain di masjid, maka tidak
dilarang untuk membaca Al-Quran di tempat tersebut.
e. Hendaknya membaca Al-Quran dengan tartil
Tartil berbeda dengan tajwid, karena membaca dengn tartil artinya
membaca dengan perlahan dan tenang sehingga mampu mentadabburinya.
Adapun bacaan tajwid akan membantu membaca dengan tartil.
Para ulama sepakat bahwa disunahkan membaca dengan tartil. Allah swt
berfirman :
ليِت رَت َنآ رُقلا ِ لِ ت َ رو
َ
“Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan.” (QS. Al-
Muzzammil: 4).
Hal ini menjadi peringatan bahwa seseorang boleh mempunyai target
bacaan Al-Quran, akan tetapi hendaknya dia juga memiliki waktu untuk
menghayati ayat per ayat dari Al-Quran yang dia baca. Bagi seseorang yang
belum memahami bahasa arab, hendaknya dia membaca Al-Quran dengan
menghadirkan terjemahannya, supaya mampu memudahkannya untuk
merenunginya dan mentadabburinya.
Adakalanya seseorang membaca Al-Quran seperti biasa dan adakalanya
membacanya dengan tadabbur. Adapun membaca Al-Quran dengan tadabbur
inilah yang dapat membersihkan hati dan jiwa, membuat menangis dan
meningkatkan iman akibat dari mentadabburinya.
Sejatinya tartil dianjurkan dalam rangka untuk tadabbur. Oleh karenanya
bagi orang ‘Ajam sangat dianjurkan membaca Al-Quran dengan tartil, karena
mereka tidak mengerti maknanya dan hal itu lebih mendekati kepada
penghormatan dan pengagungan terhadap Al-Quran dan lebih mengena ke
dalam hati.