Page 24 - Modul Digital Biologi Sel Berbasis Inqury dengan Virtual Experiment (IN-VE) untuk Siswa SMA
P. 24

Mikrofilamen
                         Mikrofilamen   merupakan   benang-benang   halus   yang   tersusun   dari   protein   aktin.
             Mikrofilamen   dibentuk   oleh   polimerisasi   monomer   protein   aktin   (aktin   globular)   dalam

             susunan   heliks   (terpilin).   Mikrofilamen   adalah   komponen   dari   sitoskeleton.   Diameter
             mikrofilamen    sekitar   5-7   nanometer   (nm),   sehingga   untuk    mengamatinya     harus

             menggunakan mikroskop elektron.
                                  Mikrofilamen   terlibat   dalam   sitokinesis   dan   motilitas   sel   seperti   gerakan   amoeboid.
             Umumnya     mikrofilamen   ikut   berperan   dalam   bentuk   sel,   kontraktilitas   sel,   stabilitas
             mekanis,  eksositosis,  dan  endositosis.  Mikrofilamen  kuat  dan  relatif  fleksibel.  Motilitas  sel

             terjadi  karena  pemanjangan  salah  satu  ujung  dan  kontraksi  ujung  yang  lain.  Mikrotubulus
             dan mikrofilamen adalah dua komponen dalam sitoskeleton.



             Vakuola

                         Vakuola   adalah   komponen   sel   yang   terdapat   pada   sel   tumbuhan   maupun   sel   hewan.
             Vakuola  selalu  ada  di  dalam  sel  tumbuhan,  dan  semua  jenis  tumbuhan  memiliki  vakuola.
             Berbeda  dengan  tumbuhan,  tidak  semua  jenis  sel  hewan  memiliki  vakuola.  Vakuola  pada

             sel   hewan   memiliki   ukuran   yang   jauh   lebih   kecil   dibandingkan   dengan   vakuola   pada   sel
             tumbuhan.   Ukuran   vakuola   sel   tumbuhan   bervariasi   tergantung   pada   usia   sel;   semakin
             dewasa   sel   tersebut,   semakin   besar   ukuran   vakuolanya,   dan   keberadaan   vakuola   ini

             bersifat permanen (selalu ada selama sel tumbuhan tersebut hidup).
                  Vakuola dalam sel tumbuhan umumnya berukuran besar dan hampir memenuhi seluruh
             isi sitoplasma pada sel yang telah dewasa. Organel ini dilapisi oleh membran tunggal yang

             disebut   tonoplas.   Di   dalam   tonoplas   terdapat   cairan   yang   biasanya   disebut   getah   sel.
             Getah  ini  sebagian  besar  terdiri  dari  air  dan  zat-zat  terlarut  lainnya,  tergantung  pada  jenis
             tumbuhannya.  Zat-zat  terlarut  tersebut  antara  lain  garam  mineral,  sukrosa,  enzim,  alkaloid,

             basa,   dan   asam.   Sel   yang   masih   muda   umumnya   memiliki   banyak   vakuola   kecil,   dan
             seiring   dengan   perkembangan    sel   tersebut,   vakuola-vakuola   kecil   ini   akan   bergabung

             membentuk satu vakuola besar.
                            Fungsi   vakuola.   Tumbuhan   memiliki   vakuola   yang   berfungsi   sebagai   osmoregulator,
             yaitu  menjaga  nilai  osmotik  sel  (mengendalikan  tekanan  turgor  sel),  tempat  penyimpanan
             bahan  tertentu,  wadah  untuk  sisa  metabolisme  (metabolit  sekunder),  dan  berperan  dalam

             degradasi   organel-organel   sel   yang   telah   tua   atau   rusak.   Vakuola   berfungsi   sebagai
             osmoregulator.









                                                             24
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29