Page 19 - monitoring Isu 10-17 Januari 2022_portrait
P. 19
Isu
Isu
Isu
Mitigasi Krisis Energi, #1
#1
#1
Pemerintah Harus Siapkan Solusi
Jangka Panjang Suplai Batubara PLN
Kronologis
Dengan PLN membeli secara market price, tidak ada lagi mekanisme pasar terganggu.
Luhut mengatakan nantinya perusahaan batu bara punya kewajiban untuk membayar
pungutan kepada BLU yang nantinya akan dialokasikan sebagai kompensasi bagi PLN
lantaran adanya selisih harga antara harga patokan sehingga PLN nanti dapat
membeli dengan harga pasar. Mekanisme seperti ini, menurutnya juga tidak akan
berdampak pada kenaikan tarif listrik.
Ia menyebut dengan skema FoB sebelumnya banyak data yang tidak sinkron (match)
dan akan dilakukan audit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
(BPKP). Sesuai arahan presiden, pemerintah akan menindaklanjuti semua, presiden
minta dituntaskan semua.
Luhut meminta kepada BPKP untuk dapat menyelesaikan proses audit yang dilakukan
agar perbaikan-perbaikan yang sifatnya permanen bisa dilakukan untuk menghindari
terjadinya masalah serupa di masa depan.
(10/1) Asosiasi Produsen Swasta Indonesia (APLSI) mengungkapkan sederet 'biang
kerok' atau permasalahan yang membuat pasokan batu bara di Indonesia krisis. Ketua
APLSI Arthur Simatupang produksi batu bara di dalam negeri terhambat salah satunya
disebabkan cuaca yang tidak menentu dan ketidaksiapan logistik pengiriman batu
bara ke seluruh PLTU yang tersebar di berbagai daerah. Selain itu, PLTU di Indonesia
bukan hanya didominasi di Pulau Jawa saja, tapi kini juga sudah menyebar hingga
Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. sehingga faktor logistik juga penting untuk
diperhatikan.
Sampai saat ini, APLSI masih menunggu solusi konkret dari pemerintah dan
diharapkan ada solusi yang bersifat permanen, bukan hanya solusi jangka pendek
saja.
Ke depannya butuh perencanaan yang sudah ada di dalam RUPTL dan pelaku usaha
punya antusias tinggi untuk melakukan transisi energi. Sehingga ketergantungan listrik
dari batu bara tidak menjadi besar atau menjadi bottle neck di tahun-tahun berikutnya
(13/1) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arin Tasrif menyatakan
pihaknya mengirimkan dua tim ke lapangan guna mengidentikasi krisis energi primer
pada 1 Januari 2022 lalu. Tim kedua dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara