Page 37 - E-MODUL PRAKTIKUM BERBASIS ETNOSAINS PADA MATERI HIDROLISIS GARAM
P. 37
SIFAT DAN NILAI pH LARUTAN GARAM
ORIENTASI SISWA Tahukah kalian dengan kain
songket yang sering kita
kenakan? Kira-kira bagian
manakah dari proses
pewarnaan kain yang
menggunakan prinsip
hidrolisis garam?
Gambar 2.2 Kain songket
Kalian pasti mengetahui bukan dengan kain songket? Ya, benar
sekali kain songket merupakan kain khas Sasak, Lombok. Nah, jadi
dalam proses pewarnaan kain tersebut melalui tahap fiksasi gunanya
untuk mengunci warna pada kain agar tidak mudah luntur dan
pudar terhadap gosokan. Proses fiksasi inilah yang menggunakan
jenis garam seperti garam daizo, tawas (aluminium sulfat), tunjung
(ferro sulfat) dan kapur tohor (kalsium oksida). Garam tersebut
bersifat asam karena senyawa pigmen pada zat warna lebih stabil
berikatan dengan serat kain dalam suasana asam.
Nah, Bagaimana apakah sudah menjawab rasa penasaran Ananda? Jika belum, maka
mari kita pelajari bab ini untuk mengetahui sifat dari larutan garam dan bagaimana
perhitungan nilai pH larutan garam yang dapat terhidrolisis secara parsial maupun total.
21
Hidrolisis Garam