Page 21 - Pendidikan Kejuruan
P. 21

kerja yang masih belum terisi. Hal ini berarti rendahnya kualitas tenagakerja yang dihasilkan

               melalui pendekatan pembelajaran konvensional.
               3. Model Pengelengaraan Pendidikan Kejuruan

                       Penyelenggaraan pendidikan di sekolah tidak lepas dari strategi agar tujuan pendidikan
               dapat dicapai secara optimal, untuk itu sekolah menerapkan berbagai model sesuai dengan

               program studinya dan karakteristik peserta didik. Kata model dapat diartikan sebagai pola atau

               bentuk.  Kaitannya  dengan  pendidikan  kejuruan  kata  model  disini  mengandung  pengertian
               sebagai  suatu  bentuk  atau  pola  penyelenggaraan  pendidikankejuruan.  Munculnya  berbagai

               model penyelenggaraan pendidikan kejuruan, tidak dapat dilepaskan dengan masyarakat dan
               kebutuhannya.  Terdapat  tiga  model  penyelenggaraan  pendidikan  kejuruan  yaitu  model

               berorientasi pasar, model sekolah dan model pendidikan sistem ganda.

               a. Model Berorientasi Pasar
               Model pertama, pemerintah tidak mempunyai peran, atau hanya peranmarginal dalam proses

               kualifikasi pendidikan kejuruan. Model ini sifatnya liberal,namun kita dapat mengatakannya
               sebagai  model  berorientasi  pasar  (Market  Oriented  Model).  Perusahaan-perusahaan  atau

               industri sebagai pemeran utama berhak menciptakan desain pendidikan kejuruan yang tidak
               harus berdasarkan prinsip pendidikan yang bersifat umum, dan mereka tidak dapat diusik oleh

               pemerintah karena yang menjadi sponsor, dana dan lainnya adalah dari perusahaan. Konsep

               pendidikan kejuruan yang berorientasi ke dunia kerja didasarkan atas kebutuhan tenaga kerja
               di  dunia  industri  di  mana  perencanaan  ketenagakerjaan  tidakdapat  dipisahkan  dari  dunia

               pendidikan. Program Kebutuhan pasar kerja dan dunia pendidikan seharusnya dirancang secara
               terintegrasi  dengan  memperhatikan  tujuandan  kebutuhan  dunia  usaha  dan  dunia

               industriIndustri dapat mengambil peran yang lebih besar, karena selain memanfaatkansecara

               langsung  hasil  pendidikan,  industri  juga  memiliki  sumber  daya  dan  sumberdana.  Dengan
               demikian, industri dapat menyumbangkan sumber dayanya dalam proses pendidikan misalnya

               dengan penyediaan teknologi yang canggih dan tentulebih maju dibandingkan dengan institusi
               pendidikan sebagai sarana pelatihan.

                       Pembelajaran berorientasi dunia kerja adalah peserta didik dapat memperoleh berbagai

               keterampilan  dan  bahkan  mereka  mempelajari  mengenai  industry  dan  karier.  Karena
               bagaimanapun  institusi  pendidikan  seharusnya  tidak  hanya  berpikir  bagaimana  hasil

               lulusannya berkualitasnamun demikian harus juga memperhatikan keinginan pasar yang selalu
               berubah.





                                                           10
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26