Page 47 - EBOOKLET PLANTAE
P. 47
Siklus Hidup Angiospermae
1. Bunga dari sporofit (2n) memiliki kepala sari yang di dalamnya terdapat sel induk
mikrospora (2n).
2. Sel induk mikrospora mengalami pembelahan mitosis menghasilkan mikrospora
yang haploid (n).
3. Mikrospora (n) mengalami pembelahan mitosis menghasilkan gametofit jantan
berupa butir serbuk sari yang haploid (n).
4. Pada bakal biji terdapat sel induk me gaspora (2n). Sel induk megaspora membelah
secara meiosis dan menghasilkan empat sel megaspora (n). Namun hanya satu sel
yang hidup, dan tiga lainnya mengalami degenerasi.
5. Megaspora yang hidup akan membent uk gametofit betina (sel kandung lembaga atau
sel kantong embrio). Inti kandung lembaga mengalami kariokinesis (pembelahan
sitoplasma yang menghasilkan 8 inti (nukleus) yang akan tumbuh menjadi ovum (2n),
dua sinergid (n), tiga antipoda (n), dan dua inti polar yang bersatu disebut inti
kandung lembaga sekunder (2n).
6. Bila terjadi penyerbukan, serbuk sari (n) akan berkecambah membentuk buluh
(tabung) serbuk sari yang intinya akan mengalami kariokinesis dan menghasilkan
dua inti, yaitu satu inti vegetatif (n) dan satu inti generatif (n). Inti generatif
membelah lagi secara kariokinesis menghasilkan inti sperma I (n) dan inti sperma II
(n).
7. Inti sperma I (n) membuahi ovum (n) dan menghasilkan zigot (2n). Inti sperma II (n)
membuahi inti kandung lembaga sekunder (2n) dan menghasilkan endosperma (3n).
Pembuahan yang terjadi dua kali inilah yang disebut sebagai pembuahan ganda.
8. Zigot (2n) akan tumbuhn menjadi embrio (2n). Endosperma (3n) berfungsi sebagai
cadangan makanan bagi embrio. Ketika bakal biji tumbuh menjadi biji, ovarium akan
berkembang menjadi buah. Biji yang jatuh pada tempat yang cocok akan tumbuh
menjadi sporofit baru.
41